Tanda-Tanda Kelembapan Miss V yang Sehat dan Mengkhawatirkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bau tak sedap di area miss v. tabloidbintang.com

Ilustrasi bau tak sedap di area miss v. tabloidbintang.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Miss V atau vagina dalam kondisi lembap berkat kelenjar Bartholin dan serviks. Kelenjar Bartholin adalah dua kelenjar kecil berukuran kacang yang terletak tepat di dalam Miss V. Kelenjar itu membantu mencegah Miss V kering. Sementara itu, serviks menghasilkan cairan sepanjang siklus menstruasi seseorang, dan akan meningkat saat ovulasi mendekat.

Ginekolog Dr Jen Gunter mengatakan, rata-rata wanita sehat menghasilkan 1-4 mililiter cairan vagina dalam sehari. Namun, jumlah yang dikeluarkan bisa berubah dari hari ke hari seiring perubahan produksi cairan kelenjar Bartholin serta serviks.

Berikut ini sejumlah hal yang perlu diketahui tentang kelembapan Miss V, apa yang normal dan tanda-tanda ada masalah sehingga membutuhkan penanganan dokter.

1. Komponen

Komponen dalam cairan Miss V antara lain air (>90 persen), garam (1 persen), natrium klorida, kalsium, dan fosfat, asam amino, lipid, dan glikogen. Cairan Miss V dapat mengandung antibodi yang mengurangi risiko beberapa infeksi. Warna cairan itu berbeda-beda, seperti krem, merah muda, kekuningan dan abu-abu.

2. Perubahan hormon dan gairah

Ketika seorang wanita bergairah secara seksual, kelenjar Bartholin menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan itu akan membantu selama hubungan badan sehingga mengurangi risiko cedera.

Selain itu, kelembapan Miss V juga bergantung pada level hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen menyebabkan kelenjar Bartholin menghasilkan lebih banyak cairan.

Seiring bertambahnya usia wanita, kelembapan itu akan berkurang. Setelah menopause, tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen, membuatnya lebih sulit untuk menjaga miss V tetap lembap, dan dinding miss V pun menjadi lebih tipis.

3. Kapan harus ke dokter?

Cairan pada Miss V adalah tanda vagina dalam kondisi sehat. Namun, ada beberapa gejala yang memerlukan pemeriksaan dokter, antara lain Miss V kering selama berhari-hari dan keputihan.

Ketika cairan Miss V lebih banyak dari biasanya, bisa jadi itu tanda infeksi. Infeksi menyebabkan keputihan, rasa gatal, terbakar, atau timbul rasa sakit.

Dalam kebanyakan kasus, obat infeksi jamur antijamur (OTC) dapat mengobatinya. Sementara itu, antibiotik tidak akan membantu dan bahkan dapat memperburuk infeksi.

Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri vaginosis. Beberapa orang tidak merasakan gejala, tetapi yang lain merasakan gatal atau terbakar.

Penyebab lainnya, infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan keputihan dengan warna kekuningan atau kehijauan. Kadang-kadang muncul gelembung dan bau, terutama setelah periode menstruasi.

Jika muncul tanda lain seperti Miss V bengkak atau nyeri, segera periksakan diri ke dokter. Seseorang yang merasa nyeri di bagian dalam Miss V mungkin memiliki kista kelenjar Bartholin.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."