Tips Busana dan Hijab untuk Olahraga Lari ala Soraya Larasati

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Soraya Larasati, presenter dan aktris, saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Oktober 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Soraya Larasati, presenter dan aktris, saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Oktober 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Presenter dan aktris Soraya Larasati memilih olahraga lari untuk menjaga kebugaran tubuh dan stamina di tengah kepadatan aktivitas. Tak sekadar demi kesehatan, ia juga kerap meningkatkan kemampuannya dalam berlari dengan mengikuti sejumlah ajang maraton. Salah satunya pada Maret 2019 silam, ia mengikuti Tokyo Maraton bersama Zee Zee Shahab dengan rute sepanjang 42 kilometer.

Perempuan 33 tahun ini mengungkapkan pentingnya komitmen, rutinitas, dan persiapan dalam olahraga lari. Ia rutin berlari 2-3 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit. Frekuensi itu meningkat, bila akan mengikuti race. Ia bisa setiap hari berlari untuk melatih stamina dan endurance tubuhnya.

Dalam urusan persiapan, perempuan yang berhijab sejak tujuh tahun lalu ini, ia mementingkan memilih pakaian dan hijab yang diperuntukkan berolahraga, bukan pakaian muslim sehari-hari.

“Kendala orang berhijab saat lari itu adalah pemilihan outfit. Orang-orang yang berhijab kadang-kadang masih pakai hijab yang umum dipakai hari-hari. Ada beberapa teman hijabers yang bilang aduh gerah, padahal tidak. Asalkan memakai jenis busana yang tepat, yaitu baju olahraga. Jangan pakai baju manset untuk olahraga,” ungkap Soraya Larasati saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Oktober 2019.

Ibu dua putra ini juga mengungkapkan salah satu ketakutan perempuan berhijab adalah pakaian olahraga yang ketat. “Kendala lainnya bagi hijabers adalah busana olahraga yang cenderung ketat. Bisa diakali kalau atasnya ketat, bagian bawahnya celana yang gombrong. Trus pakai jilbab yang panjang,” kata istri Dony Amaldi.

Lebih lanjut ia menjabarkan, “Pilih juga jenis bahan baju olahraga yang dry fit. Sekali lagi, jangan pakai baju manset yang buat hari-hari saat olahraga. Bakalan enggaj nyaman, lalu muncul komentar kok basah kuyup. Kalau dry fit, kan yang khusus olahraga ada, pilihan sudah banyak dari brand muslim buatan lokal. Enggak perlu khawatir.”

Soraya Larasati juga menekankan pentingnya tidak memakai hijab keseharian saat berolahraga untuk menjaga kesehatan rambutnya. “Jangan pakai hijab hari-hari untuk lari atau olahraga, karena bikin tidak nyaman sendiri, rambutnya keluar-keluar. Bisa juga jadi lepek, kalau bahan hijabnya bukan untuk olahraga. Bisa jadi muncul ketombe karena risiko orang berhijab, kan, lembap,” tandas perempuan yang senang berbusana sporty dan simpel.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."