Kenali Pemicu Penyakit Kelenjar Tiroid yang Rentan Dialami Wanita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi tiroid. Shutterstock

Ilustrasi tiroid. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyakit kelenjar tiroid dapat mengganggu proses metabolisme tubuh dan menimbulkan berbagai masalah medis yang serius. Penyakit ini lebih rentan delapan kali lipat dialami oleh wanita daripada pria.

Penyakit kelenjar tiroid menimbulkan beberapa permasalahan pada wanita yang berpusat pada organ reproduksinya. Misalnya proses mentruasi, produksi hormon tiroid yang terlalu banyak atau sedikit dapat membuat menstruasi menjadi tidak teratur dan bahkan membuat menstruasi terhenti selama berbulan-bulan (amenorrhea).

Bila pemicu penyakit kelenjar tiroid adalah karena sistem imun tubuh, maka terdapat kemungkinan seorang wanita bisa mengalami menopause dini atau menopause sebelum usia 40 tahun. Selain kacaunya proses menstruasi, penyakit kelenjar tiroid juga berdampak pada masalah kehamilan. Penyakit tiroid meningkatkan risiko kesulitan hamil dan perkembangan kista di rahim.

Pada kasus yang parah, penyakit tiroid berupa hipotiroid yang parah bisa menghalangi proses ovulasi dan pada saat yang sama memicu produksi ASI. Saat masa kehamilan, penyakit kelenjar tiroid mungkin dapat mengganggu kesehatan ibu dan janinnya saat masa kehamilan, seperti risiko keguguran, melahirkan prematur, dan sebagainya.

Jenis dan penyebab penyakit kelenjar tiroid

Biasanya, penyakit kelenjar tiroid terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertiroid dan hipotiroid. Keduanya mengacu pada masalah jumlah hormon tiroid dalam tubuh. Penyakit tiroid berupa hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang berlebih dan memicu metabolisme menjadi lebih cepat serta membuat tubuh menggunakan energi dalam tubuh lebih cepat dari yang seharusnya. Sementara penyakit tiroid hipotiroid muncul saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup dan mengakibatkan metabolisme melambat.

Hipertiroid dan hipotiroid merupakan penyakit kelenjar tiroid yang umum terjadi. Namun, apa yang mengakibatkan penyakit kelenjar tiroid? Terdapat berbagai pemicu dari hipertiroid dan hipotiroid, seperti:

1. Penyakit Graves
Penyakit Graves merupakan salah satu penyebab umum dari penyakit kelenjar tiroid berupa hipertiroid. Penyakit tiroid ini dipicu oleh sistem imun tubuh yang berbalik menyerang kelenjar tiroid dan memicu produksi hormon tiroid berlebih.

2. Penyakit Hashimoto
Jika penyakit Graves merupakan penyebab umum dari penyakit hipertiroid, maka penyakit Hashimoto biasanya merupakan pelaku dari penyakit kelenjar tiroid hipotiroid. Serupa dengan penyakit Graves, penyakit Hashimoto juga diakibatkan oleh sistem imun tubuh yang menyerang kelenjar tiroid dan mengurangi produksi hormon tiroid. Gejala dari penyakit Hashimoto terkadang tidak menimbulkan gejala yang jelas dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun.

3. Tumor
Tumor yang berkembang di kelenjar tiroid belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, penyakit Hashimoto dan kekurangan iodin dapat menjadi salah satu faktor pemicunya. Tumor pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon tiroid dalam tubuh yang menimbulkan kondisi hipertiroid.

Tumor yang muncul di kelenjar tiroid bisa memicu kanker, tetapi biasanya tumor tersebut tidak berpotensi memunculkan kanker. Kebanyakan tumor pada kelenjar tiroid tidak memperlihatkan tanda dan gejala yang jelas. Akan tetapi, tumor bisa terus berkembang dan mengakibatkan bengkak di leher yang memicu pembengkakan kelenjar tiroid, rasa sakit, dan kesulitan dalam bernapas serta menelan.

4. Pembengkakan kelenjar tiroid
Pembengkakan kelenjar tiroid umumnya dipicu oleh kekurangan zat iodin dan tidak mengakibatkan kanker. Pembengkakan kelenjar tiroid biasanya menimbulkan penyakit kelenjar tiroid berupa hipertiroid.

5. Kanker tiroid
Kanker tiroid merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi dan pelaku dari kanker endokrin pada anak. Gejala kanker tiroid yang dapat dialami berupa kesulitan menelan dan bernapas, leher dan kelenjar yang membengkak, sensasi ketat di leher, dan suara yang serak.

Penyakit tiroid terkadang sulit didiagnosis dan mudah untuk disalah artikan dengan kondisi medis lainnya. Oleh karenanya, pemeriksaan penyakit tiroid perlu dilakukan melalui pengecekan thyroid stimulating hormone (TSH) di darah. Tes ini meliputi pengambilan darah untuk analisis kadar TSH dalam tubuh. Melalui pemeriksaan ini, penyakit tiroid dapat segera dideteksi dan ditangani dengan lebih mudah, bahkan sebelum tanda-tanda dari penyakit tiroid muncul.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."