Istri Agus Gumiwang Bagi Tips Menjadi Pengusaha Pemula

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Loemongga Haoemasan (TEMPO/Silvy Riana)

Loemongga Haoemasan (TEMPO/Silvy Riana)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hari ini, Rabu 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengumumkan susunan kabinet era Jokowi-Ma'ruf Amin di Istana Negara. Sejumlah calon wajah pembantunya sudah bisa dilihat dari awal pekan ini dari sejumlah politikus dan profesional yang dipanggil ke Istana. Salah satu di antaranya adalah Agus Gumiwang Kartasasmita. Politikus Golkar ini sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sosial. Di kabinet Jokowi jilid II diprediksi terpilih kembali, namun digeser menjadi Menteri Perindustrian. Mari kita saksikan bersama posisi untuk Agus Gumiwang yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi dalam beberapa jam mendatang.

Tentu amanah untuk kedua kali dipercaya menjadi pembantu presiden menjadi kabar gembira untuk keluarga, termasuk istri Loemongga Haoemasan. Mantan model ini tidak hanya setia mendampingi sang suami dalam menjalani tugas kenegaraan, ia juga punya riwayat profesional yang tak kalah ciamik dari suaminya.

Loemongga Haoemasan adalah seorang pengusaha sukses. Ibu tiga putra ini terjun ke bisnis properti sejak15 tahun dengan membawa bendera Asiana Group. Loemongga juga merambah bisnis distributor sepatu asal Malaysia, Vincci, bersama tiga sahabatnya. Ia mendirikan rumah produksi KEP Media yang memproduksi sinetron bertema religi, seperti Rahasia Illahi.

Semua karier ia mulai dari bawah. Sama seperti pengusaha lainnya, Loemongga Haoemasan merasakan jatuh bangun dalam merintis bisnis. Namun kuncinya adalah terus bersemangat dan bangkit dari kegagalan.

Loemongga Haoemasan dan sang suami, Menteri Sosial Agus Guwimang Kartasasmita. Dia mengenakan baju kurung rancangan Didiet Maulana. dok. Didiet Maulana

“Saya gagal empat kali dalam berbisnis. Bikin restoran tutup, buka usaha tekstil garmen tutup. Enggak ada yang instan dan langsung jadi," ucap Loemongga Haoemasan saat ditemui di Jakarta, pertengahan Maret 2019.

Salah satu penyemangat wanita 46 tahun ini adalah ucapan ibunya. "Ibu saya pernah bilang, 'masa dari sepuluh percobaan, enggak ada satu pun yang berhasil'."

Dengan kata penyemangat dan motivasi dari ibunya, Loemongga mempelajari kelemahan apa yang ada padanya sehingga tergerus dalam bisnis.

"Kegagalan saya waktu itu ternyata karena tidak punya partner. Jadi harus cari partner, staf, atau orang kepercayaan yang mengisi kelemahan kita. Karena enggak mungkin bisa melakukan semua," tutur ia.

Selain bangkit dan belajar dari kegagalan, Loemongga Haoemasan menyarankan para pebisnis pemula berusaha dengan cinta. “Saya mencintai properti karena bisa melihat dari lahan kosong bisa jadi sumber kehidupan. Dari lahan kosong menjadi bangunan, hunian, lalu ada kehidupan dan komunitas. Buat saya itu kesenangan tersendiri,” ungkap ia.

Loemongga Haoemasan juga menyebutkan faktor perencanaan dan riset mendalam berperan dalam memulai bisnis. Di era digital ini sangat mudah mempelajari jenis bisnis dan langkah persiapan yang dibutuhkan.

“Sekarang semua informasi mulai dari regulasi, jenis produk, data pasar ataupun perizinan bisa didapat dari riset di Internet. Waktu saya dulu harus bertanya ke beberapa orang. Dan, belum tentu informasi itu update dan benar. Jadi, buat perencanaan sebaik-baiknya melalui riset," ucap mantan model di era 1990-an ini.

Dari sisi kekuatan mental menghadapi jatuh bangun bisnis, Loemongga Haoemasan menyarankan selalu berpegang kepada Tuhan. “Stres dan tekanan itu selalu ada. Tidak hanya kepada pengusaha, tapi juga pekerja dan manusia pada umumnya. Ketika saya sedang kalut atau tertekan soal bisnis, saya selalu curhat kepada Allah. Stres itu harus dilepaskan. Jadi, saya pilih salat dan jangan sampai tinggalkan itu,” tandas wanita yang dinikahi Agus Gumiwang sejak 21 tahun silam.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."