Jangan Enteng Menyebut Anak Gemuk Bisa Torehkan Luka Psikologis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Studi menemukan menyebut anak gemuk bisa menimbulkan luka psikologis dan mereka punya kemungkinan jadi lebih gemuk di masa depan. Anak yang disebut terlalu gendut oleh orang tuanya menjadi lebih gemuk saat dewasa dibanding anak dengan berat serupa yang tidak dijuluki gendut oleh orang tuanya.

Disebut kegemukan juga membuat usaha anak untuk diet jadi gagal. Eric Robinson dari Universitas Liverpool di Inggris dan Angelina Sutin dari Universitas Negeri Florida di Amerika Serikat menganalisis dua studi yang memantau perkembangan anak. Studi pertama, Longitudinal Study of Australian Children, melacak berat badan anak dari 4.983 keluarga dari usia empat atau lima hingga 14 atau 15 tahun.

Selama penelitian berlangsung, orang tua ditanya apakah mereka menganggap anak mereka terlalu kurus, berat badan normal, sedikit gemuk, dan kegemukan. Penulis itu mengungkapkan, "Anak yang disebut kegemukan pada usia 4 atau 5 tahun menjadi lebih gemuk pada dekade berikutnya karena mereka menganggap anak memang terlalu gemuk.

Anak-anak itu juga berusaha mengurangi berat badan lebih sering lewat diet pada usia 12 atau 13 dibanding yang dianggap punya berat badan normal saat kecil. Satu dari lima anak dalam penelitian termasuk kategori kegemukan atau obesitas, meski 86 persen dari orang tua mereka menganggap anak punya berat badan normal.

Pada studi kedua pada 8.568 keluarga di Irlandia memantau perkembangan anak di rentang usia 9 dan 13 tahun. Orang tua diwawancara dan ditanyai apakah mereka menganggap anaknya punya berat badan normal, terlalu kurus atau terlalu gemuk. Penelitian kedua punya hasil serupa dengan studi di Australia. Dibandingkan dengan anak yang dianggap punya berat badan normal oleh orang tuanya, anak yang dianggap kegemukan pada usia 9 tahun punya berat badan lebih berat pada usia 13 tahun.

Seperti studi pertama, anak-anak yang dijuluki gemuk juga lebih sering berusaha diet, seperti dilansir dari laman Daily Mail. Banyak dari orang tua yang tidak menganggap anaknya gemuk, meski indeks massa tubuh sepertiga anak-anak menunjukkan mereka kegemukan atau obesitas. Dari anak-anak yang kegemukan, lebih dari setengah (55 persen) dianggap punya berat badan normal oleh orang tuanya, sementara 44 persen dianggap kegemukan.

 

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."