Hindari Buru-Buru Menikah Karena Teman dan 4 Alasan Keliru Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan menikah. Shutterstock

Ilustrasi pasangan menikah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perempuan lajang di Indonesia kerap dibanjiri pertanyaan saat acara keluarga ataupun kala menghadiri acara pernikahan. Mengapa masih melajang, menunggu apalagi kalau sudah punya pacar, dan kapan target menikah. Meski kadang dilontarkan dengan nada bercanda, pertanyaan-pertanyaan ini bisa membuat orang merasa tidak nyaman.

Ketidaknyamanan seperti itu kadang-kadang mendorong orang terpaksa buru-buru menikah, padahal jelas itu bukan alasan yang tepat. Sebab, menikah adalah ikatan seumur hidup yang harus dijalani dengan rasa senang tanpa tekanan apapun.  

Melansir laman Times of India, berikut sejumlah alasan yang harus dihindari sehingga memutuskan buru-buru menikah.

1. Karena anak tertua

Dalam budaya Indonesia, ada mitos yang mengharuskan anak yang lebih  tua harus menikah terlebih dahulu, apalagi jika Anda perempuan. Jadi, ada orang yang dipaksa menikah hanya karena adiknya ingin menikah.

2. Karena usia

Sering kali usia menjadi alasan orang untuk segera menikah. Jam biologis Anda memang terus berjalan, ovarium berkurang. Tapi itu bukan alasan yang tepat untuk segera menikah dengan orang yang tidak cocok dengan Anda. Pepatah mengatakan, biar lambat asal selamat. Jadi, lebih baik bersabar daripada berisiko besar.

3. Tekanan teman sebaya

Teman-teman Anda sudah menikah dan punya anak? Kadang-kadang itu menjadi tekanan untuk menikah. Tapi jangan pernah melakukan itu. Hal perlu dilakukan adalah mencari teman-teman baru yang tidak membuat Anda tertekan, bukannya mengikuti jejak teman-teman yang sudah menikah hanya karena terpaksa. 

4. Menikah untuk mengatasi patah hati

Ada lo orang yang menikah karena patah hati. Menikah dianggap sebagai pelarian untuk melupakan masa lalu. Jadi, dia menganggap pernikahan seperti pusat rehabilitasi patah hati. Jangan pernah lakukan hal ini.

5. Untuk keamanan finansial atau status sosial

Percaya atau tidak, ada orang yang menganggap pernikahan sebagai pilihan untuk meningkatkan status sosial mereka. Jika Anda menikah untuk keamanan finansial, Anda harus bersiap dengan kenyataan bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan.

Jadi, saat memutuskan menikah, pastikan alasan Anda bukan salah satu dari lima di atas. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."