Pengantin Baru Sering Bertengkar Disebabkan 6 Hal Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pengantin baru. Shutterstock

Ilustrasi pengantin baru. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masa-masa indah pacaran dan bulan madu tentu beda sensasinya saat sudah menikah. Pengantin baru akan menghadapi realita baru kehidupan berumah tangga. Banyak hal-hal baru yang akan ditemukan di awal pernikahan yang sebelumnya mungkin belum muncul saat berpacaran. Kadang hal sepele pun bisa memicu pertengkaran di masa-masa pengantin baru.

Terapis pernikahan Becky Whetstone mengatakan, umumnya pengantin baru bisa menjadi pasangan yang hebat. “Tapi begitu kue pengantin basi, mereka mulai menghadapi kenyataan bahwa pernikahan tidak semudah yang diperkirakan,” ujar dia seperti dikutip dari laman Boldsky.

Meskipun mereka sebenarnya saling mencintai, masalah-masalah berikut ini bisa memicu pertengkaran di masa awal pernikahan.

1. Komunikasi buruk

Kadang-kadang, orang menghadapi masalah dan mereka cenderung menyimpannya sendiri. Biasanya ini dilakukan untuk menghindari pertengkaran. Tapi jika masalah itu tidak disampaikan dengan baik ke pasangan, itu akan memicu pertengkaran yang lebih besar. Jadi, mulailah berkomunikasi dengan baik kepada pasangan.

2. Terlalu banyak pekerjaan rumah

Pekerjaan rumah sehari-hari membutuhkan energi yang besar. Hampir setiap pasangan pernah merasakan bahwa pekerjaan rumah sehari-hari yang mereka hadapi terlampau banyak. Mereka seolah merasa pasangan tidak membantu. Kalaupun membantu, ada saja yang seolah dilakukan dengan cara yang salah.

Pakar hubungan, Dr Judith Wright, mengatakan hal-hal sepele seperti menggeletakkan kaus kaki kotor di lantai pun bisa menjadi masalah besar. “Ini sering kali menjadi perebutan kekuasaan dan kontrol dalam suatu hubungan, masing-masing mencoba mendominasi,” ucapnya.

3. Masalah keuangan

Ketika hanya salah satu dari pasangan itu yang bekerja dan yang satu lagi bertugas mengelolanya, maka akan muncul masalah. Salah satunya akan berpikir bahwa ia membelanjakan uang dengan bijak, sementara pasangannya sesuka hati atau boros. Masalah keuangan menjadi salah satu masalah terbesar di awal-awal pernikahan.

4. Kurang intim

Kadang-kadang pasangan enggan mengungkapkan keinginannya tentang seks dan berharap pasangannya bisa memahami sendiri. Ini bisa menyebabkan kesalahpahaman.

5. Tidak memiliki “me time”

Wajar saja jika orang yang telah menikah berpikir tak ada lagi “saya”, yang ada hanyalah “kami”. Pemikiran itu baik karena itu berarti dia lebih mementingkan keluarga daripada diri sendiri.

Hanya saja, hal ini bisa jadi menjengkelkan ketika salah satu dari pasangan tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa mereka jalani sebelum menikah. Padahal, kesenangan pribadi juga tetap dibutuhkan ketika menikah.

“Lebih mudah menjadi pasangan yang penuh kasih, baik, dan perhatian ketika Anda punya waktu untuk diri sendiri, entah itu meni-pedi atau membaca novel favorit tanpa gangguan,” ujar Melody Li, seorang pakar hubungan.  

6. Waktu yang tepat memiliki anak

Kadang-kadang ada pasangan yang tidak kompak soal anak. Yang satu ingin segera memilikinya, sementara yang lain tidak. Hal ini juga bisa menimbulkan pertengkaran. Tapi, perlu diketahui, mengasuh anak itu tidak mudah. Karena itu, keputusan untuk memiliki anak sebaiknya atas persetujuan keduanya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."