Kenali 8 Penyebab Binge Eating, Termasuk Ada Faktor Genetik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita lapar. shutterstock.com

Ilustrasi wanita lapar. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Binge Eating Disorder (BED) merupakan kondisi gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan makan dalam jumlah luar biasa banyak di satu waktu. Gangguan makan binge eating umumnya mulai terjadi saat masa remaja hingga di awal usia dua puluhan. Penyakit mental ini juga tergolong kronis dan dapat berlangsung hingga hitungan tahun.

Sejumlah tanda patut diwaspadai, seperti makan dalam porsi sangat banyak dalam kurun waktu tiga jam hingga mengalami stres atau merasa bersalah atas perilaku makannya sendiri. Namun perlu bantuan dari dokter spesialis jiwa atau psikolog untuk mendiagnosis binge eating disorder secara pasti. Sama halnya dengan beberapa faktor yang menyebabkan penderita mengalami gangguan makan ini. 

Berikut ini sejumlah faktor yang berperan dalam mempertinggi risiko kelainan binge eating.

1. Pengaruh faktor keturunan atau genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemunculan binge eating disorder dipengaruhi oleh faktor genetik. Ini berarti, kemungkinan Anda untuk mengalami BED menjadi lebih tinggi bila memiliki anggota keluarga yang juga mengalami penyakit yang sama.

2. Adanya perubahan struktur pada otak

Berbeda dengan orang normal, struktur otak penderita BED dikatakan mengalami perubahan tertentu. Akibatnya, respons penderita terhadap makanan menjadi meningkat dan kemampuan untuk mengendalikan dirinya mengalami penurunan.

3. Sudah mulai melakukan binge eating sejak lama

Para pengidap BED umumnya memang sudah melakukan tindakan binge eating sedari masa kanak-kanak dan remaja. Lama-kelamaan aktivitas tersebut berkembang menjadi gangguan kejiwaan.

4. Mengalami trauma secara emosional

Peristiwa yang dapat menyebabkan stres atau depresi pada seseorang dapat menjadi faktor pemicu di balik penyakit binge eating. Misalnya, mengalami kekerasan seksual (seperti diperkosa), kecelakaan, ada anggota keluarga atau orang terdekat yang meninggal, perceraian orangtua, atau bullying.

5. Mengidap kondisi psikologis lainnya

Penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit binge eating juga biasanya memiliki sekurang-kurangnya satu gangguan psikologis lainnya, seperti fobia, depresi, atau bipolar.

6. Pengaruh jenis kelamin

Menurut suatu penelitian, binge eating disorder lebih kerap dialami oleh pria serta orang-orang yang lebih tua. Namun alasan di baliknya belum bisa dipastikan.

7. Memiliki citra tubuh yang negatif

Citra tubuh negatif akan membuat Anda merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya sendiri. Inilah yang dialami oleh orang yang mengidap gangguan makan binge eating, yang kemudian membuat gangguan makan ini semakin parah.

8. Pengaruh diet ekstrem yang gagal

Ketika Anda melakukan diet ekstrem, namun tidak berhasil, rasa putus asa bisa mendera Anda. Kegagalan ini kemudian dapat memicu munculnya rasa kecewa dan rasa bersalah, yang malah membuat Anda makan dengan porsi yang lebih banyak.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."