Waspada 8 Tanda Binge Eating, Gangguan Makan Berlebihan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi dinner (makan malam) (pixabay.com).jpg

ilustrasi dinner (makan malam) (pixabay.com).jpg

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat menghadiri acara pesta keluarga terdekat, reuni kampus hingga saat liburan bisa memicu porsi makan berlebihan dari biasanya. Sebabnya pun beragam antara lain saat itu banyak makanan lezat yang sulit ditolak ataupun demi menghormati pemilik acara yang terus mengajak mencicipi aneka makanan. Makan berlebihan seperti itu jika dilakukan sesekali termasuk wajar dan tidak menimbulkan kekhawatiran. Lain ceritanya jika itu menjadi kebiasaan, Anda patut waspada bisa jadi itu tanda mengidap gangguan makan yang disebut Binge Eating Disorder (BED).

Kata binge memiliki arti ‘melakukan sesuatu secara berlebihan’, binge eating adalah gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan makan dalam jumlah luar biasa banyak di satu waktu.

Gangguan makan binge eating umumnya mulai terjadi pada saat masa remaja hingga di awal usia dua puluhan. Penyakit mental ini juga tergolong kronis dan dapat berlangsung hingga hitungan tahun.

Berikut ini beberapa tanda yang patut diwaspadai sebagai binge eating.

1. Makan dengan porsi yang sangat banyak dalam batas waktu tertentu, contohnya dalam kurun waktu tiga jam.

2. Makan dengan cepat selama periode binge eating.

3. Sering makan sendirian atau secara diam-diam.

4. Terus makan, padahal sedang tidak lapar atau bahkan saat perut sudah dalam keadaan kenyang.

5. Perut sering terasa tidak nyaman karena terlalu kenyang.

6. Merasa bahwa perilaku makannya tidak terkendali, namun tetap tidak bisa menahan diri untuk melakukannya.

7. Mengalami stres, depresi, malu, bersalah, atau marah atas perilaku makannya sendiri.

8. Sering melakukan diet, tetapi tidak ada penurunan berat badan secara signifikan.

Pada masing-masing penderita, tingkat keparahan binge eating bisa berlainan. Kondisi ini bisa dilihat dari frekuensi binge eating yang dilakukannya dalam waktu seminggu. Perlu bantuan dari dokter spesialis jiwa atau psikolog untuk mendiagnosis binge eating disorder secara pasti. 

Gangguan makan binge eating dapat berefek buruk bagi kesehatan fisik dan mental bila tidak kunjung diobati. Selain obesitas, penderita juga dapat mengalami diabetes tipe 2, penyakit jantung, kadar kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Karena penderita sulit untuk menghentikan kebiasaannya, orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dibutuhkan untuk membujuk penderita untuk menjalani pemeriksaan ke dokter. Dengan ini, diagnosis dan penanganan binge eating disorder yang tepat bisa didapat.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."