Mau Hamil Lagi Usai Melahirkan? Pahami Waktu dan Aturan Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah Anda termasuk pribadi yang ingin hamil kembali usai melahirkan? Pertimbangkan terlebih dahulu jarak waktu di antara kehamilan hingga kesiapan mental. Persiapan kehamilan kembali sangat penting untuk kesehatan ibu, janin yang akan dikandung, dan bayi yang baru dilahirkan.

Idealnya, seorang ibu perlu menunggu setidaknya 12 bulan sebelum hamil lagi setelah melahirkan. Jarak terlalu singkat atau terlalu lama sama-sama mengakibatkan dampak negatif baik bagi bayi dan sang ibu. Jika jaraknya kurang dari itu, risiko melahirkan secara prematur cukup tinggi. Hal yang sama juga berlaku apabila jarak antar kelahiran mencapai lebih dari lima tahun.

Poin yang menentukan kapan seseorang bisa hamil lagi setelah melahirkan adalah fertilitas atau kesuburannya. Menurut riset WHO tahun 2011, ovulasi (masa subur) akan kembali normal di tubuh seorang wanita pada hari ke-74 usai melahirkan. Artinya, seorang perempuan bisa hamil lagi setelah melahirkan hanya dalam waktu 74 hari setelah melahirkan.

Meski demikian, bukan berarti pula ibu bisa hamil lagi setelah melahirkan di hari tersebut. Ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi mulai dari gaya hidup, kesehatan, stres, diet, hingga kontrasepsi yang digunakan.

Perlu diingat juga bahwa ovulasi terjadi di tubuh seorang perempuan sebelum siklus menstruasi tiba. Inilah mengapa banyak ibu yang baru melahirkan tidak menyadari bahwa dirinya hamil lagi. Bisa saja mereka hanya berpikir bahwa siklus menstruasi memang belum terjadi karena pasca melahirkan.

Tentu kapan seorang ibu akan kembali mengalami menstruasi ini berbeda-beda antara satu dan lainnya. Ada yang langsung mendapatkan menstruasi usai masa nifas, ada yang setelah enam bulan, bahkan ada yang setelah anaknya berusia di atas satu tahun.

Kondisi kurang tidur dan semua hal baru yang mengagetkan ini tentu juga berpengaruh pada kondisi kesehatan fisik dan mental ibu. Seiring dengan bertumbuhnya bayi dan pola yang sudah diadaptasi oleh seorang ibu, akan semakin stabil pula kondisi seorang ibu. Ketika hal ini terjadi, siklus menstruasi bisa kembali normal seiring dengan kemungkinan seorang ibu hamil lagi setelah melahirkan.

Selain memperhatikan kesiapan tubuh ibu setelah melahirkan, ada pertimbangan lain yang sama pentingnya, yaitu kesiapan mental. Memiliki anak lagi memerlukan kesiapan, tanggung jawab, dan komitmen untuk menjadi orangtua seumur hidup.

Itulah mengapa kesepakatan antara suami dan istri untuk hamil lagi setelah melahirkan juga bukan perkara main-main. Apabila jarak antara kehamilan terlalu dekat, bisa saja seorang ibu merasakan baby blues syndrome, bahkan post partum depression. Semakin matang persiapan, bertambah maksimal pula kemampuan untuk beradaptasi mengemban peran sebagai orang tua. 

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."