Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Ikut Memicu Hipertensi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kue valentine. realfood.tesco.com

Ilustrasi kue valentine. realfood.tesco.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pola makan yang tidak seimbang menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi pada tubuh Anda. Hipertensi bisa saja muncul ketika Anda menyantap beberapa jenis makanan secara berlebihan. Contohnya makanan dengan kadar tinggi garam dan berlemak. Ternyata tak hanya itu saja, makanan manis pun juga turut memicu hipertensi. 

Makanan tinggi garam sudah lama diketahui bisa memicu hipertensi, tapi makanan tinggi gula pun ternyata termasuk dalam jenis makanan penyebab darah tinggi. Saat kita mengonsumsi makanan dengan kandungan glukosa tinggi, tubuh akan merespons dengan memproduksi insulin.

Kadar insulin terlalu tinggi akan memengaruhi tekanan darah karena akan mengurangi pengeluaran air dan garam oleh ginjal. Selain itu, kondisi insulin yang selalu berlebihan bisa menimbulkan resistensi insulin dalam tubuh.

Resistensi insulin membuat tubuh sulit menyimpan magnesium. Bila kadar magnesium rendah dalam tubuh, pembuluh darah akan menjadi kaku dan tekanan darah akan naik.

Gula jenis fruktosa juga berdampak dalam meningkatkan asam urat. Kadar asam urat yang tinggi akan meningkatkan tekanan darah dengan cara menekan kadar nitrogen monoksida (NO), yang berfungsi menjaga kelenturan pembuluh darah.

Contoh makanan penyebab darah tinggi yang banyak mengandung gula adalah:

  • Makanan olahan dan camilan manis, misalnya biskuit, sereal, aneka kue, berbagai roti putih, serta nasi putih.
  • Aneka minuman ringan dan minuman dalam kemasan, seperti sirop maupun minuman bersoda.

Semua yang berlebihan tidaklah baik. Ungkapan ini juga berlaku untuk konsumsi makanan penyebab darah tinggi. Apabila dikonsumsi dalam batas wajar, berbagai makanan maupun minuman di atas jarang menyebabkan gangguan pada tubuh. Namun bila disantap secara berlebihan, efek jangka panjangnya bisa saja mengganggu kesehatan.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."