Pedagang Pasar Senen Blok III Siap Jadi Konsultan Bisnis Kue

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi penjual alat kue di Lantai Semi Basement Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Rabu 24 Juli 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Ilustrasi penjual alat kue di Lantai Semi Basement Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Rabu 24 Juli 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi yang ingin memulai bisnis kue basah atau kering, belanja bahan kue beserta alat pembuatnya salah satu persiapan yang dijalani. Pasar Senen Blok III salah satu pasar yang direkomendasikan para pebisnis kue rumahan dari mulut ke mulut. Sebab Pasar Senen Blok III dinilai menawarkan variasi barang, harga kompetitif, dan pedagang yang sangat membantu.

Keramahan para pedagang yang menjadi konsultan gratis turut memikat para pembeli yang mayoritas ibu-ibu ataupun generasi milenial yang ingin menyalurkan hobi pastry-nya menjadi bisnis.

“Saya pilih belanja ke Pasar Senen Blok III karena teman yang rekomendasikan. Dia sudah mulai bisnis kue sejak lima tahun lalu. Kebetulan saya hobi masak, sekarang pengen coba bikin kue untuk camilan putri saya di kantor. Jadi, bisa kontrol gula dan bahan lainnya,” kata Defvie Meuthia Munzir pengusaha makanan padang via Instagram saat dijumpai beberapa waktu lalu di Jakarta.

Semua kebutuhan bahan kue dan alat pembuatnya berada di lantai semi basement Pasar Senen Blok III. Kios bahan kue, alat kue, dan servis alat kue terletak berdekatan untuk memudahkan pembeli.

Bila sudah membawa catatan barang belanjaan, lebih mudah bertransaksi dan tawar-menawar. Tapi bagi yang baru mau memulai bisnis kue, tak perlu malu berbincang dengan para penjual. Dari pengamatan Cantika saat berada di Pasar Senen Blok III, mereka siap jadi konsultan gratis.

Salah satu contohnya Drajat penjaga toko Medan Jaya yang menyediakan kebutuhan alat buat kue, tempat Defvie berbelanja.

“Ibu mau coba-coba bikin kue. Biasanya untuk baru-baru bikin kue, ada kuenya yang suka bantet, enggak mengembang. Supaya enggak bantet kuenya, kuncinya pas ngocok adonan atau takaran tepungnya yang kebanyakan," tutur Drajat.

"Pilihan loyangnya macam-macam, ada bulat, kotak, hati atau gambar kartun. Ukuran mulai dari kecil, sedang, besar. Loyang press-an pabrik harganya Rp25.000. Kalau loyang buatan rumahan cuma Rp 10.000,” ucap Drajat.

Selain fasih berkomunikasi tanpa nada memaksa, Drajat juga lincah memainkan peran sebagai agen promosi dengan memberikan kartu nama di akhir transaksi. “Di bon udah ada kontak toko. Tapi jaga-jaga kalau bon tercecer, kartu nama toko tolong disimpen ya, Bu,” kata Drajat.

Suasana toko yang menjual bahan kue di lantai basement Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Rabu 24 Juli 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Saat Cantika beranjak ke toko Harum Manis yang menyediakan segala macam bahan roti dan kue, penjaga toko sama sigapnya menjelaskan. “Kalau mau susu bubuk yang rendah gula, pilih merek ini, Bu. Siapa tahu pengennya kue ala healthy food yang lagi rame. Kalau merek yang ini lebih banyak kandungan gulanya. Belajar dikit-dikit dari toko kue yang langganan belanja di sini, Bu,” urai Edi penjaga toko Harum Manis.

Dari cuplikan dua percakapan dengan penjual beda toko terlihat meski berpengalaman belasan tahun tak pelit berbagi ilmu dan tips seputar bisnis kue. 

“Kalau pembeli merasa terbantu, kita yang dagang ikut senang. Pas terbukti benar omongan kita, pembeli balik belanja. Kepercayaan itu penting dalam jual beli, Bu. Supaya pelanggan lama tetap sama kita, kualitas bahan dan layanan kita jamin,” tandas Edi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."