Cuci Pakaian Baru Anda Sebelum Digunakan, Kalau Tidak...

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi jasa laundry. TEMPO/Fahmi Ali

Ilustrasi jasa laundry. TEMPO/Fahmi Ali

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah Anda akan cuci pakaian baru Anda terlebih dahulu sebelum digunakan? Bila Anda tidak terbiasa dengan mencucinya dulu, ada kemungkinan Anda membayar mahal tindakan ini mulai dari kulit merah hingga menyakitkan. Ahli dermatologi dari Case Western Reserve University, Susan Nedorost mencatat, dermatitis kontak alergi salah satu masalah yang bisa muncul. Jika terpapar, reaksi yang muncul salah satunya ruam. "Ketika kita melihat dermatitis kontak alergi dari pakaian, biasanya berasal dari pewarna," kata dia seperti dilansir dari Time, Rabu 24 jULI 2019.

Keringat dan gesekan bisa menyebabkan zat pewarna larut dan keluar. Peralatan olahraga misalnya yang berbahan mengkilap, elastis, dan tahan air sering menyebabkan seseorang menderita dermatitis kontak alergi.

Menurut Neodorost, mencuci pakaian baru membatasi risiko seseorang terpapar zat perwarna yang berisiko memunculkan reaksi alergi. Ruam alergi bukan satu-satunya masalah kesehatan yang muncul terkait bahan kimia pakaian. Sebuah studi pada tahun 2014 oleh sekelompok peneliti dari Universitas Stockholm di Swedia menemukan, senyawa kimia yang disebut "quinoline" terkandung cenderung tinggi dalam pakaian berbahan poliester.

Bahan ini menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat tergolong karsinogen yang berpontensi menyebabkan kanker.

Di sisi lain, Ulrika Nilsson, profesor kimia di Universitas Stockholm menyebut nitroanilin dan benzothiazoles, dua senyawa kimia lagi dalam pakaian yang berpotensi menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan, termasuk kanker.

Seorang ilmuwan dari Environmental Working Group, David Andrews mengatakan bahan kimia, termasuk jenis kedap air yang populer yang disebut fluorosurfaktan (sering disebut PFAS), memiliki sedikit atau tidak ada penelitian yang mendukung keamanannya.

Nilsson mengatakan mencuci pakaian baru mengurangi kandungan bahan kimia, terutama bahan kimia residu yang mungkin tersisa dari pembuatan pakaian. Namun, hal itu tidak mencegah bahan kimia pakaian rusak dan terlepas dari pakaian Anda lalu masuk ke kulit Anda atau ke udara yang Anda hirup.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."