Perjalanan Eka Sari Lorena Soerbakti Kembangkan Perusahaan Ayah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Eka Sari Lorena Soerbakti adalah ratu bisnis logistik dan transportasi, dua bidang usaha yang identik dengan lelaki. Selama 20 tahun berkecimpung di dunia lelaki tak membuatnya ikut maskulin. Eka tetap tampil menawan dengan sepatu hak tinggi dan bulu mata palsu. Dok. Pribadi.

Eka Sari Lorena Soerbakti adalah ratu bisnis logistik dan transportasi, dua bidang usaha yang identik dengan lelaki. Selama 20 tahun berkecimpung di dunia lelaki tak membuatnya ikut maskulin. Eka tetap tampil menawan dengan sepatu hak tinggi dan bulu mata palsu. Dok. Pribadi.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sosok perempuan inspiratif sangat penting di semua bidang, salah satunya di bidang transportasi. Eka Sari Lorena Soerbakti adalah Presiden Direktur Lorena Transport Group, yang mengembangkan perusahaan ayahnya, G.T. Soerbakti, dengan pesat. Eka sudah dikenal banyak orang dan menjadi srikandi atau tokoh perempuan inspiratif di bidang transportasi.

Saat meneruskan, perusahaan ini hanya memiliki dua unit bus yang melayani rute Jakarta-Bogor. Sekarang, Lorena Transport Group sudah beroperasi dengan 500 bus. Rute juga sudah melintasi 60 kota di Jawa-Sumatera, Bali, dan Madura.

Bagaimana Eka bisa mengembangkan perusahaan dengan modal pertama Rp 12 juta menjadi perusahaan dengan nilai lebih dari Rp 4 triliun?

Baca juga:

Survei: Masih Ada Perusahaan yang Belum Berikan Cuti Haid

Hari Kartini, Wanita di Posisi Manajemen Perusahaan Kian Banyak

Eka tidak hanya fokus pada satu hal. Selain menjadi jasa transportasi untuk penumpang, perusahaan ini sekarang juga mengembangkan jasa angkutan barang dengan nama PT Eka Sari Lorena Express (ESL Express). Lorena Transport Group juga mulai masuk ke sektor di luar transportasi, seperti perkebunan kelapa sawit, restoran, dan hotel. Namun, fokus utama masih tetap pada transportasi darat.

"Saya berfokus saja ke angkutan darat," tutur Eka dalam wawancara dengan majalah Tempo, beberapa waktu lalu.

Dia sempat berencana untuk masuk ke industri transportasi udara. Eka sempat mendatangkan dua unit Airbus untuk mendirikan Lorena Air. Sayangnya, krisis global pada tahun 2008-2009 membuat harga bahan bakar untuk pesawat terbang meroket hingga empat kali lipat. Karena itu, Eka memutuskan untuk berfokus pada angkutan darat saja.

Walaupun tidak jadi masuk ke industri transportasi udara, Eka menjadi salah satu tokoh perempuan yang inspiratif dari dunia transportasi Indonesia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."