Inspirasi Menu Buka Puasa Unik, Bubur Jewawut yang Sarat Gizi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Bubur Jewawut (Antara)

Bubur Jewawut (Antara)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ramadan biasanya juga ditandai dengan munculnya berbagai makanan unik dan dijajakan di kaki lima atau pusat penjualan makanan buka puasa. Salah satunya bubur dari biji jewawut, yang dalam bahasa lokal Bengkulu disebut sekoi dan mengandung bermacam-macam gizi, cocok dijadikan menu berbuka puasa.

“Bubur sekoi hanya kami jual saat Ramadan karena bubur ini kaya vitamin dan sangat bagus untuk menu berbuka puasa,” kata Bagus, pedagang kuliner berbuka puasa di Bengkulu.

Ia mengatakan bubur biji jewawut cukup diminati masyarakat Kota Bengkulu karena rasanya yang unik dan lezat. Setiap hari, tidak kurang dari 300 porsi terjual. Berdasarkan sejumlah studi yang ditemukan dalam literatur, sekoi memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibanding jagung dan beras. Kandungan gizi yang terkandung dalam sekoi meliputi karbohidrat 84,2 persen, protein 10,7 persen, lemak 3,3 persen, serat 1,4 persen, kalsium 37 mg, zat besi 6,2 mg, vitamin C 2,5, vitamin B1 0,48, dan vitamin B2 0,14.

Artikel lain:
5 Makanan yang Baik untuk Menjaga Kolesterol saat Buka Puasa
Alasan Buka Puasa Sebaiknya Makan Secukupnya

Bagus menambahkan meski kaya vitamin, makanan berbahan baku lokal tersebut mulai tersingkir dari jajaran kuliner lokal. Lewat momen Ramadan, menu-menu yang sebelumnya akrab dengan perut masyarakat Bengkulu kembali diperkenalkan.

“Padahal sisi rasa dan kandungan gizinya tidak kalah bersaing tapi semakin ditinggalkan, karena itu kita gali kembali,” kata pemilik kedai kopi Sle yang berjualan di tepi Pantai Panjang ini.

Menu berbuka puasa tersebut juga dijual dengan harga yang cukup murah dan terjangkau, yakni Rp7.000 per porsi. Medi, seorang pembeli mengatakan bubur sekoi memiliki rasa yang enak dan manis dari gula aren sehingga ia kerap membeli penganan berbuka puasa tersebut.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."