Mantap Berhijab, Dinda Hauw Singkirkan 80 Persen Pakaiannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Dinda Hauw. Instagram

Dinda Hauw. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Dinda Hauw sudah mantap berhijab. Wanita kelahiran 14 November 1996 ini mengatakan kalau dia sudah lama ingin memakai hijab, namun awal 2019 baru merasa mantap untuk terus berhijab.

Karena sudah mantap menggunakan hijab, Dinda menyingkirkan pakaian yang terlalu terbuka atau ketat yang sudah tidak akan dipakai lagi.

“Hampir 80 persen baju aku itu terbuka. Mau enggak mau aku harus menyingkirkan itu. Aku pakai hijab enggak mau nanggung, aku enggak suka yang terlalu ketat gitu,” tutur Dinda di acara peluncuran SUQMA X Melody Laksani di Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2019.

Artikel lain:
Cara Pakai Hijab yang Benar versi Ria Miranda

Dia mengatakan kalau sekarang sedang mengumpulkan hijab dan busana panjang satu per satu ke lemari pakaiannya.

“Akhirnya aku ada yang pakai punya mamaku, kebetulan mamaku berhijab juga. Seiringnya waktu akan terkumpul lagi bajunya,” lanjut Dinda.

Dia mengatakan kalau 80 persen busana yang dia miliki yang terlalu ketat dan terbuka didonasikan. Beberapa juga ada yang dijual ke teman, namun Dinda berencana untuk mendonasikan uang yang dia dapat dari penjualan tersebut.

Walaupun sudah mantap berhijab, Dinda mengatakan kalau semua ada prosesnya. “Kalau baju sendiri, aku masih belum pakai kaus kaki. Aku semuanya masih proses. Pakai hijab juga bukan yang syari. Tadinya enggak pakai ciput, sekarang pakai ciput. Aku pakai baju yang enggak ketat, atau selalu pakai outer,” jelas Dinda.

Dia mengaku masih banyak belajar. Namun dengan teman-teman yang positif dan memberikan pengaruh positif, Dinda merasa lebih nyaman menggunakan hijab.

Baca juga:
Alasan Shireen Sungkar Pakaikan Anaknya Hijab sejak Dini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."