Cegah Stunting, Awasi Asupan Gizi Anak Sejak dalam Kandungan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)

Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kampanye pemenuhan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan gencar dilakukan sepanjang tahun lalu hingga kini. Jika orang mengabaikan asupan gizi anak sejak dalam kandungan, mereka disebut punya utang kecerdasan.

Baca juga: Cara Mencegah Stunting dengan Pola Makan dan Asupan Gizi

Masalahnya, utang ini tidak bisa dibayar pada waktu lain. Sejak anak dalam kandungan sampai berusia 2 tahun, inilah masa emas pertumbuhan otak. Setelah 2 tahun, badan masih bisa tumbuh pesat namun pertumbuhan otak melambat. Itu sebabnya, asupan gizi harus diperhatikan sejak masa konsepsi untuk mencegah anak stunting atau gagal tumbuh. 

Spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK, menjelaskan, selama hamil, ibu harus memenuhi kebutuhan makronutrien yakni energi, protein, lemak, dan karbohidrat.

Makanan sumber makronutrien juga merupakan sumber mikronutrien. Yang dimaksud mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Selain memperhatikan makanan, ibu hamil harus rajin mengecek laju berat badan.     

Setelah bersalin, ibu harus rutin mengecek berat dan panjang tubuh si kecil. Dari sini kemungkinan stunting atau gagal tumbuh bisa dilacak. “Pengecekan bobot dan panjang tubuh dilakukan setidaknya 3 sampai 4 kali, kemudian dokter menyimpulkan. Jika stunting diketahui setelah anak berusia 2 tahun, sulit untuk ditangani,” kata Nurul.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."