Khasiat Minyak Rosehip, Perawatan Kulit Favorit Kate Middleton

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Kate Middleton menghadiri acara Gala Dinner di Museum Victoria dan Albert di London, Inggris, Rabu, 13 Februari 2019. Ia telah menghadiri tiga gala  amal yang diadakan oleh lembaga tersebut. Chris Jackson/REUTERS

Kate Middleton menghadiri acara Gala Dinner di Museum Victoria dan Albert di London, Inggris, Rabu, 13 Februari 2019. Ia telah menghadiri tiga gala amal yang diadakan oleh lembaga tersebut. Chris Jackson/REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kate Middleton kerap tampil dengan wajah berseri dan segar. Salah satu rahasianya adalah perawatan kulit yang mengandung rosehip oil atau minyak biji bunga mawar. Produk perawatan dengan rosehip oil yang digunakannya juga digemari banyak orang. 

Baca juga: 4 Tips Parenting ala Kate Middleton Supaya Anak Tidak Manja

Istri Pangeran William ini diketahui menggunakan produk perawatan kulit dengan rosehip oil, saat ia hamil Putri Charlotte. Lantas, apa yang membuat minyak biji bunga mawar begitu digemari untuk perawatan kulit?

Menurut dermatology Rachel Cayce, minyak rosehip adalah sumber antioksidan yang kuat dan membuat kulit tetap kenyal. "[Minyak Rosehip] mengandung sumber alami antioksidan, seperti tokoferol dan karotenoid, untuk membantu melindungi dari stres oksidatif harian, serta mengandung banyak asam linoleat yang dapat menangkal jerawat,” ujarnya seperti dilansir dari laman Elle.

Sementara Renée Rouleau, seorang ahli kecantikan selebriti menambahkan bahwa bahan ini kaya akan vitamin A dan C. “Keduanya dapat membuat kulit terlihat lebih muda dan kenyal, saya gunakan dalam banyak produk saya karena sangat cocok untuk banyak jenis kulit,” ujarnya.

Manfaat lain dari minyak rosehip, menurut dermatolog pendiri Epionce, Carl Thornfeldt, adalah dapat merangsang sintesis kolagen dan elastin, yang menunjukkan pereganga pada kulit. Selain itu, minyak rosehip pun membantu memperbaiki penghalang kulit Anda.

Penghalang lemak kulit Anda dapat rusak akibat pengelupasan terlalu sering, iklim kering, dan produk jerawat yang keras di antara iritasi lainnya, menurut Rouleau. "Minyak rosehip dianggap sebagai minyak kaya lipid yang bekerja cepat untuk menutup retakan sehingga kulit bisa diperbaiki kembali ke keadaan yang nyaman. Ini akan memperbaiki baik kekurangan minyak dan kurangnya hidrasi jauh di dalam kulit."

Namun sebaiknya tidak menggunakan minyak wajah pada kulit karena penghalang kulit terdiri dari air dan minyak dalam keseimbangan yang tepat. Terlalu banyak minyak tidak baik untuk kulit dan sama-sama terlalu banyak air tidak baik untuk kulit. Sebaiknya Anda harus mencoba minyak rosehip yang dicampur dalam suatu produk dibandingkan dengan yang murni. "Cara terbaik dan tepat adalah menggunakan minyak untuk kulit adalah sebagai langkah terakhir dalam rutinitas Anda sehingga molekul terbesar berada di atas. Apa pun dengan molekul yang lebih kecil tidak akan pernah bisa menembus molekul yang lebih besar,” ujar Rouleau.

Dia menambahkan bagi pemilik kulit kering sebaiknya menggunakan minyak wajah setelah pelembap dengan cara memijatnya. Sementara yang kulit normal dan kombinasi cara menggunakannya hanya dengan menepuk minyak ke kulit. “Gerakan menepuk-nepuk memungkinkan minyak tinggal di bagian paling atas kulit sehingga pelembab lebih ringan bersentuhan dengan pori-pori," kata Rouleau.

Sebelum bepergian dengan pesawat terbang, Anda dapat menggunakan beberapa tetes rosehip oil untuk mencegah hilangnya kelembaban dari udara pesawat yang kering, dan Anda dapat terus mengaplikasikan ulang setiap beberapa jam pada penerbangan yang lebih lama. Rouleau juga merekomendasikan penggunaan produk minyak rosehip setelah terkena sinar matahari atau berenang karena panas, klorin, dan air asin dapat mengering. Terakhir, ia menyarankan minyak rosehip untuk wanita yang ingin menghindari stretch mark.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."