Biasakan Anak Menyikat Gigi sejak Dini, Ini Sebabnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Sikat gigi teratur.

Sikat gigi teratur.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gigi bayi sering kali diabaikan atau tidak dirawat dengan baik oleh orang tua. Padahal, gigi bayi juga bisa mengalami pembusukan dan berlubang. Jangan abaikan jika gigi yang berlubang adalah gigi susu.

Menurut Trista Onesti, DDS, dari klinik gigi Cleveland di Ohio, Amerika Serikat, anak-anak yang mengalami lubang di gigi susunya kemungkinan besar juga mengalaminya pada gigi permanen sebab lubang pada gigi bayi biasanya disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk yang terus berlangsung meski gigi anak sudah berganti menjadi gigi permanen. Berikut kebiasaan buruk yang menjadi biang keladi dari munculnya lubang di gigi.

Artikel lain:
Memahami Takaran Pasta Gigi dan Cara Menyikat Gigi yang Tepat
Selain Sikat Gigi, Air Liur Bisa Cegah Risiko Sakit Gigi

#Kebiasaan menyikat gigi yang terlambat dan tidak tepat waktu
Orang tua juga kerap menyepelekan kebersihan gigi bayi sehingga tidak membiasakan sikat gigi sedini mungkin. Bahkan, banyak anak yang hingga usia balita masih tidak terbiasa menyikat gigi. Kapan bayi harus mulai dibiasakan menyikat gigi? Ketika giginya mulai tumbuh.

Untuk gigi awal bayi yang baru tumbuh, Anda bisa membersihkannya hanya dengan menggunakan sikat gigi kecil berbulu halus dengan sedikit pasta gigi khusus bayi. Kandungan fluoride pada pasta gigi akan membantu memperkuat enamel pada gigi sehingga mampu menahan pembusukan. Namun jika jumlahnya terlalu banyak, maka fluoride bisa menumpuk dan membentuk lapisan putih pada gigi yang disebut fluorosis.

Asosiasi gigi Amerika merekomendasikan jumlah odol sebesar butiran beras untuk menyikat gigi bayi hingga berusia tiga tahun dan sikatlah gigi dengan lembut. Lantas bagaimana jika bayi belum bisa berkumur untuk membersihkan sisa pasta gigi di mulut?

“Ketika anak atau bayi belum bisa berkumur, jika menggunakan pasta gigi berfluoride, Anda bisa membersihkan sisa pasta gigi dengan sepotong kain basah,” saran Onesti.

Selain itu, lakukan kebiasaan menyikat gigi di waktu yang tepat, yakni sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

Gerakan sikat gigi massal. ANTARA/Syaiful Arif

#Ke dokter gigi hanya ketika sakit gigi
Banyak orang tua yang baru membawa anak untuk pertama kali ke dokter gigi ketika anak mengalami masalah gigi, misalnya sakit gigi akibat bengkak atau gigi berlubang. Padahal, memeriksakan gigi anak ke dokter sudah harus dilakukan sedini mungkin. Kapan anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pertama kali?

“Anak-anak harus mulai mengunjungi dokter gigi pada ulang tahun pertama atau enam bulan sejak gigi pertama mereka muncul,” kata Onesti.

Setelah itu, kunjungan ke dokter gigi harus terus dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali, bukan ketika gigi anak bermasalah saja.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."