Selain Sikat Gigi, Air Liur Bisa Cegah Risiko Sakit Gigi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
sikat gigi dan odol (pixabay.com)

sikat gigi dan odol (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter gigi tak pernah bosan mengingatkan setiap pasien untuk rutin menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pagi hari dan sebelum tidur. Mereka pun menyarankan pengecekan ke dokter setiap enam bulan sekali dalam setahun. Selain kedua hal itu, kita juga wajib mengimbangi dengan gaya hidup dan pola makan sehat untuk mendukung ketahanan kondisi gigi.

“Jangan pernah melewatkan rutinitas menggosok gigi, apalagi di malam hari sebelum tidur. Ketika tidur malam dengan kondisi mulut kotor, kuman-kuman yang berjumlah miliaran akan berubah menjadi asam, sedangkan asam itu adalah musuh utama di rongga mulut sebab asam bisa melarutkan mineral-mineral pada gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang,” kata drg. Ratu Mirah Afifah, Rabu, 20 Maret 2019.

Baca juga:

Memahami Takaran Pasta Gigi dan Cara Menyikat Gigi yang Tepat

Mirah mengingatkan cara menggosok gigi yang benar. “Sejumlah pasien yang saya temui merasa sudah benar karena melakukan gerakan dari bawah ke atas. Tetapi mereka melakukan itu di kedua bagian gigi secara bersamaan. Seharusnya menggosok gigi per bagian gigi, boleh dimulai dari kelompok gigi atas ataupun bawah asalkan arahnya yang benar dari bawah ke atas atau dari gusi ke gigi. Gosok dulu satu kelompok gigi, baru pindah ke yang lain,” jelasnya.

Untuk soal jumlah pasta gigi yang disarankan, dia menyebutkan pasta gigi hingga menutupi bulu sikat gigi bagi orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak hanya sebesar biji jagung dan diratakan.

Sikat gigi teratur.

“Untuk anak-anak, penggunaan pasta gigi yang ada perasanya, seperti stroberi atau jeruk, aman dipakai karena kandungan fluoride-nya sudah disesuaikan. Untuk orang dewasa membutuhkan kandungan fluoride-nya 1450 ppm. Sedangkan anak-anak sekitar 500 ppm, itu sudah bisa mencegah risiko kerusakan gigi berlubang,” imbuhnya.

Perhatikan pula jenis camilan yang disantap agar tidak memicu timbulnya keluhan pada gigi. Mirah menyarankan hindari makanan manis dan lengket untuk disantap di antara waktu makan.

Artikel lain:
Dokter: Sikat Gigi Hanya Membersihkan 25 Persen Bagian Mulut

“Ketika makan manis secara berlebihan juga sangat disukai oleh bakteri yang ada di mulut. Derajat keasaman atau pH di rongga mulut jadi turun, itu sama risikonya dengan kondisi tidak menyikat gigi di malam hari,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, “Lebih baik banyak makan buah dan sayur untuk merangsang produksi air liur. Di dalam rongga mulut, air liur menjadi buffer atau larutan penyeimbang nilai pH di dalam rongga mulut agar tetap di atas 5. Standar pH normal di dalam mulut adalah 7. Air liur bisa membantu tidak turun dari angka pH 5,5.”

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."