Cegah Penyakit dan Infeksi dengan Teratur Cuci Tangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi. TEMPO/Arif Wibowo

Ilustrasi. TEMPO/Arif Wibowo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto, dr. Andreas, Sp.PD., mengingatkan pentingnya pola hidup bersih yang dimulai dari kebiasaan mencuci tangan guna mencegah penyakit infeksi.

"Hidup bersih dimulai dari kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet," kata Andreas.

Dia mengatakan kebiasaan hidup bersih yang lain juga bisa diterapkan dengan menggunting kuku secara teratur, menggunakan alas kaki saat ke luar rumah, dan lain sebagainya.

Baca juga:

Apa Hubungan Rutin Cuci Tangan dengan Mengurangi Kematian?

"Sebetulnya masyarakat sudah cukup paham pola hidup bersih, sehingga pola penyakit infeksi yang ditularkan secara fecal oral seperti cacingan sudah berkurang, hanya perlu diperhatikan kebiasaan cuci tangan yang teratur," katanya.

Dia menambahkan, kebiasaan buruk lupa cuci tangan sebelum makan bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit.

"Penyakit infeksi yang sering terjadi antara lain tifoid, hepatitis A, diare, dan juga cacingan," katanya.

Dia menambahkan, cuci tangan bisa dilakukan dengan air mengalir, menggunakan sabun, atau cairan pembersih tangan selama kurang lebih 20-30 detik.

"Dengan demikian sudah dapat mencegah terjadinya infeksi dan penularan penyakit," katanya.

Sementara itu, dia juga mengingatkan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan toilet di tempat umum, perkantoran, dan sekolah-sekolah, termasuk membuang sampah pada tempatnya.

"Karena apabila terjadi kontak dengan lingkungan tersebut dan tidak segera membersihkan diri termasuk mencuci tangan dapat meningkatkan risiko terjadi penyakit infeksi," katanya.

Artikel lain:
Berapa Lama Durasi Ideal Mencuci Tangan?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."