Tips Menjadi Pengusaha Pemula dari Loemongga Haoemasan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Loemongga Haoemasan (TEMPO/Silvy Riana)

Loemongga Haoemasan (TEMPO/Silvy Riana)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pengusaha Loemongga Haoemasan sudah terjun ke bisnis properti selama 15 tahun dengan Asiana Group. Loemongga juga merambah bisnis distributor sepatu asal Malaysia, Vincci, bersama tiga sahabatnya. Selain itu, dia mendirikan rumah produksi KEP Media yang memproduksi sinetron bertema religi, seperti Rahasia Illahi.

Istri Menteri Sosial Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita ini berbagi kiat bagi pengusaha pemula dari sejumlah pengalamannya. Hal pertama yang diungkapkan oleh Loemongga adalah semangat dan terus bangkit dari kegagalan.

Artikel lain:

Pesan Buat Pengusaha Perempuan, Ada Ranah yang Harus Dikuasai

“Saya gagal empat kali dalam berbisnis. Bikin restoran pernah tutup, buka usaha tekstil garmen juga tutup. Enggak ada yang instan dan langsung jadi. Yang bikin saya bangkit terus adalah pemikiran ibu saya. Masak dari sepuluh percobaan enggak ada satu yang berhasil,” ujarnya.

“Saya juga belajar dari kegagalan waktu itu ternyata karena tidak punya partner. Sedangkan, saya punya kelemahan. Jadi, kita harus cari partner, staf atau orang kepercayaan yang mengisi kelemahan kita. Enggak mungkin bisa melakukan semua, kan?” ungkap mantan model ini.

Selain bangkit dan belajar dari kegagalan, Loemongga menyarankan berbisnis dengan minat. “Saya mencintai properti karena bisa melihat dari lahan kosong bisa jadi sumber kehidupan. Start dari lahan kosong menjadi bangunan, hunian, lalu ada kehidupan dan komunitas. Buat saya itu kesenangan tersendiri,” ungkapnya.

Loemongga juga menyebutkan faktor perencanaan dan riset mendalam berperan dalam memulai bisnis. Di era digital ini sangat mudah mempelajari jenis bisnis dan langkah persiapan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dia merasakan perbedaan calon pengusaha di era serba teknologi lebih mudah mendapatkan informasi dibandingkan ketika dia memulai bisnis. 

Baca juga:

4 Zodiak yang Punya Otak Bisnis Tulen dan Sering Sukses

“Sekarang semua informasi mulai dari regulasi, jenis produk, data market ataupun perizinan bisa didapat dari riset di Google. Waktu saya dulu harus bertanya ke beberapa orang. Dan, belum tentu informasi itu update dan benar. Jadi, buat good planning sebaik-baiknya by research,” jelasnya.

Dari sisi kekuatan mental menghadapi jatuh bangun bisnis, Loemongga menyarankan selalu berpegang kepada Sang Pencipta.

“Stres dan tekanan itu selalu ada. Tidak hanya pada pengusaha, tapi juga pekerja dan manusia pada umumnya. Ketika saya sedang kalut atau tertekan soal bisnis, saya selalu curhat kepada Allah. Stres itu harus di-release. Jadi, saya pilih salat dan jangan sampai tinggalkan itu,” tandasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."