Awas, Wanita Terlalu Mandiri Bisa Bikin Pasangan Kabur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - James Bauer, pakar hubungan dan kencan, dan penulis buku What Men Secretlty Want: How To Get Inside The Mind of Man, asal Amerika Serikat, mengatakan ketika pria yang tengah dekat mendadak menjauh dan mengatakan  tidak siap berkomitmen, sejujurnya Anda tidak menjadi pilihannya. 

“Pria berkata apa adanya. Saat dia bilang, tidak siap berkomitmen, artinya dia memang belum siap berkomitmen atau memang tidak ingin menjalani hubungan lebih serius dengan Anda. Hanya wanita, suka menyangkal kenyataan yang ada,” kata Bauer.

Baca juga:
10 Sebab Pasangan Muda Ogah Menikah

Bagi Tugas Rumah Tangga dengan Pasangan dan Rasakan Manfaatnya

Kemudian ia tetap mengejarnya dan berharap pasangan akan berubah pikiran. Sikap ini menurut Bauer justru akan membuat pria lari lebih jauh lagi. Jangan semata-mata menyalahkan dia.

Terkadang, kita suka membuat kesalahan yang membuat pria jadi ilfil dan memilih mundur dari kehidupan Anda. Berikut beberapa sikap yang bisa merusak rasa ketertarikan dia pada Anda. 

Menjadi wanita yang mandiri baik secara materi, pikiran, maupun mental adalah hal yang baik. Namun, bukan berarti Anda menjadi bos atau dominan, terlebih dalam konteks hubungan antara pria dan wanita.

Artikel lain:
Jangan Coba Mengubah Sifat Pasangan atau Ia akan Menjauh

“Bisa melakukan segala hal, berpikir dan memutuskan segala sesuatunya sendiri, bukan berarti tidak bisa menerima ide atau masukan si dia. Bukan berarti juga Anda tahu segalanya. Dan mentang-mentang punya penghasilan banyak, bukan berarti Anda bisa memperlakukannya seenaknya, seperti menyewa orang. Perlahan-perlahan sikap seperti ini bisa memadamkan rasa ketertarikannya pada Anda,” ungkap Bauer.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."