Masih Muda tapi Sering Nyeri Punggung, Cermati Kebiasaan Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sebagian wanita merasakan sakit punggung kala haid. Tabloidbintang.com

Sebagian wanita merasakan sakit punggung kala haid. Tabloidbintang.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nyeri punggung biasanya dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Dokter spesialis bedah saraf brain & spine Bunda Neuro Center Jakarta, dr. Heri Aminuddin SpBS(K) mengatakan, penyebab utama penyakit degeneratif pada tulang belakang adalah usia.

Baca: Siklus Menstruasi Bikin Nyeri, Ini 4 Makanan Pereda Sakit Haid

"Seiring bertambahnya usia, tulang belakang juga mengalami penuaan. Contoh yang paling sering ditemukan adalah bantalan sendi tulang belakang yang semakin kehilangan cairan, menjadikan fungsinya sebagai peredam kejut berkurang sehingga meningkatkan cedera tulang belakang," kata Heri Aminuddin di RSU Bunda Jakarta, Jumat 2 November 2018.

Selain usia, dia menjelaskan, ada banyak faktor yang memicu nyeri sepanjang tulang belakang. Di antaranya tumor, infeksi, trauma, kurang asupan nutrisi, dan faktor genetik. "Bisa juga karena pekerjaan, merokok, serta faktor mekanik termasuk kebiasaan mengangkat benda berat dan memutar tubuh secara berlebihan," ujar Heri Aminuddin.

Ilustrasi nyeri punggung. phytolov.com

Jika dibiarkan, nyeri punggung atau tulang belakang berpotesi kian serius. Umumnya, usia yang rentan mengalami nyeri punggung, nyeri otot, hingga kejang otot terjadi di atas usia 40 tahun. Selain nyeri, gejalanya adalah keterbatasan gerak, kelemahan anggota tubuh, penurunan fungsi sensorik, gangguan buang air besar dan kecil, sampai disfungsi seksual.

Artikel lainnya: Payudara Terasa Nyeri, Cek 5 Kemungkinan Berikut

Metode diagnosa sakit pada tulang belakang ini, menurut Heri Aminuddin, dilakukan melalui pemeriksaan X-ray. Termasuk diantaranya Magnetic Resonance Imaging atau MRI untuk melihat kondisi bantalan sendi, saraf, dan rongga tulang belakang. Pemeriksaan computed tomography atau CT scan juga dapat dilakukan jika terjadi inkonsistensi antara hasil MRI dengan gejala klinis yang ditunjukan pasien.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."