Sebab Vaksin HPV Diberikan kepada Anak Perempuan Usia SD

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016.  Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto

Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016. Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyakit kanker bisa dicegah dengan berbagai cara, mulai dari menerapkan gaya hidup sehat sampai melakukan vaksinasi. Salah satu jenis kanker yang bisa ditekan potensi risikonya adalah kanker serviks. Caranya, dengan vaksin HPV atau Human Papilloma Virus.

Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Raditya Wratsangka mengatakan vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan kepada anak perempuan usia 9 sampai 13 tahun. "Memang sebaiknya mulai melakukan vaksinasi HPV untuk anak sekolah dari SD kelas V sampai VI," kata Raditya Wratsangka di Jakarta.

Usia ini menjadi waktu ideal untuk vaksinasi karena virus HPV bisa berkembang di dalam tubuh dalam tempo 15 sampai 20 tahun. Artinya, anak telah memiliki kekebalan terhadap virus tersebut saat dia aktif secara seksual di umur 30-an.

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com

Mengutip National Cervical Cancer Coalition, kanker serviks adalah jenis kanker keempat yang mengancam di seluruh dunia. Kanker serviks termasuk jenis kanker yang paling bisa dicegah.

Human Papilloma Virus ditemukan pada sekitar 99 persen kanker serviks. Ada lebih dari 100 jenis HPV yang berbeda, yang sebagian besar dianggap berisiko rendah dan tidak menyebabkan kanker serviks. Ada juga jenis HPV dengan risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker.

Untuk wanita dewasa dan sudah aktif secara seksual, sebaiknya melakukan pap smear atau pap test. Ini merupakan pemeriksaan untuk deteksi dini kanker serviks.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."