Kata Psikolog tentang Nikah Taaruf Anisa Rahma - Anandito

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Anisa Rahma resmi menikah dengan Anandito Dwi Sepdiawan. Tabloidbintang.com

Anisa Rahma resmi menikah dengan Anandito Dwi Sepdiawan. Tabloidbintang.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mantan personel Cherybelle, Anisa Rahma memilih menjalani taaruf sebelum menikah dengan Anandito Dwi Sepdiawan. Setelah tiga bulan menjalani taaruf, mereka resmi menikah pada Minggu, 16 September 2018.

Baca juga:
Bahagianya Anisa Rahma Menikah Usai Jalani Taaruf

Sekarang metode taaruf mulai populer di kalangan anak muda, khususnya mereka yang tak ingin pacaran. Dalam proses taaruf, masing-masing pihak saling mengenal satu sama lain melalui perantara dan tidak dibolehkan berduaan.

Bukan hanya pasangan, taaruf menjadi sebuah langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan berjodoh. Taaruf dapat juga dilakukan jika dua keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke proses pernikahan.

Dari sisi psikologi, psikolog Kasandra Putranto mengatakan siapapun bisa menjalani proses taaruf untuk menentukan pendamping hidupnya. Namun sebelum memutuskannya, seseorang harus memiliki keyakinan kuat akan tujuan dan manfaat dari taaruf yang mereka lakukan. "Jangan sampai tergoda pada faktor-faktor yang mampu menggoyahkan dan pada prinsipnya taaruf baik,” ujar Kasandra, Selasa, 18 September 2018.

Pernikahan Anisa Rahma ini memiliki fakta menarik yang bisa disimak.

Kasandra Putranto melanjutkan, taaruf bukanlah proses yang baru dalam memulai hubungan. Menurut dia, tradisi ini sudah berlangsung lama sejak dulu. Bahkan pasangan yang menikah dengan proses ini mampu menjalin hubungan dengan baik hingga jangka waktu yang lama.

"Jangan lupa di masa lalu kebanyakan orang tua dan nenek moyang kita juga melakukannya," kata Kasandra. "Kenyataannya justru bisa berlangsung lama dan jauh dari perceraian."

Kasandra Putranto tidak memungkiri proses taaruf ini memiliki dampak positif dan negatif yang berbeda dampaknya pada masing-masing orang. "Jadi tergantung orangnya. Tentu ada positif negatif, sekali lagi tergantung orangnya,” ucap Kasandra.

YATTI FEBRI NINGSIH

Artikel lainnya:
Kucing, Obat Penenang Anisa Rahma Menjelang Pernikahan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."