Ibu Hamil Merasakan Gempa Bumi, Simak Tips Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi ibu hamil mengelus perutnya. shutterstock.com

Ilustrasi ibu hamil mengelus perutnya. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gempa bumi yang terjadi Lombok, Nusa Tenggara Barat baru-baru ini membuat kita sadar pentingnya pengetahuan apa yang harus dilakukan saat menghadapi gempa. Sebab, gempa bumi dapat terjadi hampir di mana saja dan tanpa peringatan.

Baca juga:
Cara Redakan Ketakutan Anak karena Gempa
Berita Terkini Gempa, Apa yang Harus Dilakukan Saat Bersama Anak

Terutama bagi ibu hamil, perlu pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana gempa bumi. Mengutip laman GetReady, hal pertama yang perlu dilakukan adalah persiapan. Ibu hamil yang tinggal di daerah rawan bencana sebaiknya menyiapkan tas berisi makanan bergizi, seperti kacang-kacangan, buah kering, vitamin, dan obat-obatan, air minum kemasan, dan baju hamil. Apabila terjadi bencana, ibu hamil langsung membawa tas ini dan menyelamatkan diri.

Ibu hamil juga mesti tahu di mana tempat menyelamatkan diri jika berada di dalam rumah dan tak sempat keluar saat gempa bumi terjadi. Pastikan ibu hamil memiliki perabotan yang kokoh, seperti meja yang kuat. Jadi saat merasakan gempa bumi, merangkaklah ke bawah meja yang kokoh tadi, pegang kaki sampai getaran berhenti. Apabila ibu hamil berada di luar rumah saat bencana gempa bumi, tempatkan diri ke area yang jauh dari pohon, bangunan, kabel listrik dan tiang.

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com

Menghadapi gempa bumi saat sedang hamil bisa berisiko pada fisik dan mental serta mempengaruhi bayi dalam kandungan. Setelah gempa berakhir, ibu hamil disarankan beristirahat, relaksasi dan menenangkan diri, banyak minum air putih, dan makan makanan sehat.

Setelah merasakan gampa bumi, ibu hamil juga disarankan berkonsultasi ke dokter kandungan atau mengecek kesehatan secara keseluruhan di penampungan darurat atau rumah sakit setempat. Sebab pada beberapa kasus, setelah bencana alam ibu hamil rentan melahirkan secara prematur karena tegang dan stres.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."