Bagian Tubuh Perempuan yang Sebaiknya Jangan Kena Tato

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi perempuan bertato. Shutterstock

Ilustrasi perempuan bertato. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dulu tato kerap dikaitan dengan hal-hal negatif. Namun sekarang banyak orang yang memutuskan membuat tato. Bukan cuma pria, semakin banyak juga perempuan yang tertarik merajah tubuhnya.

Baca juga:
Ketahui Risiko Tato yang Sering Diabaikan Pemiliknya
Makeup Meghan Markle Saat Nikah Bikin Tato Freckles Jadi Tren

Khusus buat perempuan, dokter operasi plastik Jon Mendelsohn menyarankan beberapa bagian tubuh agar tidak ditato. Tujuannya, jangan sampai menyesal di kemudian hari karena kahadiran tato itu. "Rata-rata pasien yang menato diri dan ingin menghapus tato adalah wanita dengan usia 24 sampai 39 tahun," kata Jon Mendelsohn seperti dikutip dari Total Beauty.

Buat kamu yang ingin bikin tato, ada beberapa bagian tubuh yang perlu dihindari supaya tidak menyesal nantinya.

1. Perut
Jangan membuat tato di bagian perut, terutama bagi perempuan yang belum punya anak. Tato di perut kemungkinan besar akan berubah dan tidak terlihat seperti gambar sebelumnya saat perempuan itu hamil. Karena itu, membuat tato di perut malah akan memicu penyesalan karena tato tidak terlihat sama lagi setelah melahirkan. Ini berlaku juga untuk tato di pinggul dan dada.

2. Atas bokong
Kalau dulu banyak perempuan muda yang suka membuat tato di sekitar atas bokong, sekarang perempuan cenderung membuat tato di samping dada. Setelah tato di atas bokong menjadi populer, banyak yang menyebut lokasi tato tersebut sebagai "tramp stamp", sebutan yang tidak menyenangkan bagi banyak wanita. Karena itu, untuk menghindari mengikuti tren yang tidak menyenangkan, sebaiknya hindari lokasi tato ini.

3. Leher dan wajah
Tato di leher atau wajah dapat menciptakan kesan negatif, terutama jika kamu masih mencari pekerjaan. Di tempat kerja, perempuan lebih sering menghadapi diskriminasi dari teman kerja mengenai tato mereka. Perempuan yang memiliki tato bisa meningkatkan risiko tidak mendapatkan pekerjaan, terutama bila punya tato di bagian tubuh yang tidak bisa ditutup, seperti leher dan wajah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."