Siti Badriah Lagi Syantik Tampil Cantik dengan Setrika Wajah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Siti Badriah. Instagram.com

Siti Badriah. Instagram.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Siti Badriah kembali populer setelah lagu "Lagi Syantik" ditonton lebih dari 200 juta orang. Nama Siti Badriah pernah melejit sekitar 6 tahun lalu saat menyanyikan lagu "Berondong Tua". Selain disaksikan ratusan juta orang, judul lagu ini juga mengundang kontroversi karena mirip dengan ungkapan cantik yang sering diucapkan penyanyi Syahrini.

Baca juga:
Cita Citata Ubah Rambut karena Siti Badriah Lagi Syantik

Di video klip "Lagi Syantik", Siti Badriah tampak cantik dan ramping dengan rambut dikuncir tinggi. Dia bernyanyi sambil menari dengan energik. Siti Badriah mengatakan harus menjaga kecantikan agar senantiasa menarik. Bermacam perawatan dia lakukan. "Dulu aku enggak pernah perawatan macam-macam. Sekarang ketika menjadi kebutuhan pekerjaan, ya aku lakukan," kata Siti Badriah.

Siti Badriah mengaku menerapkan berbagai perawatan wajah, dari tanam benang hingga setrika wajah. Di dunia kecantikan, istilah setrika wajah adalah metode golden iron lifting yang berfungsi menghilangkan kerutan wajah, mengencangkan, dan menghilangkan lemak pada bagian pipi dan dagu. Efeknya, wajah tampak lebih tirus, terutama di bagian pipi dan dagu, serta kulit lebih cerah.

Video Lagi Syantik Siti Badriah. YouTube

Artikel lainnya:
Jurus Anak Agar Keinginannya Dipenuhi, Pengalaman Siti Badriah

Dari berbagai metode perawatan kecantikan tadi, Siti Badriah menolak suntik filler meski teknik ini sedang tren. "Kalau menghilangkan lemak, aku lakukan. Kalau filler, alhamdulillah enggak," ucap dia.

Dengan rutin melakukan perawatan, Siti Badriah merasa lebih percaya diri dan tidak khawatir menghadapi persaingan dengan biduan dangdut lain. "Kalau begini-begini saja, nanti ada yang nyinyir enggak dirawat," ucap dia.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."