Cara Sandra Olga Menghibur Diri Setelah Patah Hati

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sandra Olga. Instagram.com

Sandra Olga. Instagram.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pembawa acara Piala Dunia 2018, Sandra Olga, mengaku pernah patah hati dan membuatnya frustrasi. Gara-gara putus cinta, Sandra Olga mengatakan nafsu makannya sempat melonjak sampai lima kali sehari dan berakibat berat badannya naik signifikan.

Baca juga:

Sandra Olga Siaran Piala Dunia 2018, Ada Satu Makanan Wajib

Sandra Olga menceritakan, kegalauan karena putus cinta itu terjadi saat berusia 23 tahun. "Waktu itu berat badan aku naik jadi 59 kilogram," ucap perempuan berusia 26 tahun ini. Namun dia masa bodoh dengan semua itu karena belum menjadi figur publik dan masih kuliah di luar negeri.

Selain dengan makan, Sandra Olga mencoba menghilangkan rasa sedihnya dengan berlibur. Dia menamakan tamasya itu sebagai liburan patah hati dan dilakoni selama satu bulan di Australia. Sadar kalau kondisi ini tak boleh berlarut-larut, Sandra Olga insaf.

Ketika berat badannya berada di posisi puncak, Sandra Olga ingin berbenah diri dan memulai gaya hidup sehat. Sejak itu, dia berkomitmen rajin berolahraga dan lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat. Dan salah satu yang wajib adalah buah-buahan.

Sandra Olga. Instagram.com

"Saya menjalani gaya hidup sehat dengan mencari tahu sendiri," ucap Sandra Olga, yang kini bobotnya 52 kilogram. Jenis olahraga pilihan Sandra Olga adalah renang, berlatih di pusat kebugaran, dan joging. "Olahraga dua sampai tiga hari setiap minggu."

Pernah satu kali saat berada di Dubai, Sandra Olga tidak bisa berlatih ke pusat kebugaran karena tutup pada pagi dan malam hari. Tak tinggal diam, Sandra Olga berlatih dengan mengangkat oleh-oleh kurma seberat 4 kilogram. "Setidaknya saya tetap olahraga," ucapnya sambil tertawa.

TABLOID BINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."