Hari Kartini, Ini Kapten Pilot Perempuan Pertama Garuda Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Kapten pilot wanita pertama Garuda Indonesia, Ida Fiqriah (kiri) bersama Co pilotnya sebelum melakukan penerbangan khusus Hari Kartini dengan tema 'Kartini Flight' di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Sabtu, 21 April 2018. (TEMPO/Yatti Febri Ningsih).

Kapten pilot wanita pertama Garuda Indonesia, Ida Fiqriah (kiri) bersama Co pilotnya sebelum melakukan penerbangan khusus Hari Kartini dengan tema 'Kartini Flight' di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Sabtu, 21 April 2018. (TEMPO/Yatti Febri Ningsih).

IKLAN

CANTIKA.COM, Yogyakarta - Ibu Kartini membuka mata semua orang kalau perempuan juga bisa berkiprah di ranah publik. Di hari Kartini pada 21 April, para perempuan yang cemerlang muncul ke permukaan dan membuktikan mereka juga punya andil dalam membangun bangsa. Salah satunya adalah Ida Fiqriah, seorang pilot sekaligus kapten perempuan pertama di maskapai Garuda Indonesia.

Baca juga:
Cara Terbaik Rayakan Hari Kartini Versi Putri Batik Mia Ismi
Hari Kartini, Perempuan Pengemudi Bus Transjakarta Sampai Pesawat

"Indonesia sudah punya kapten penerbang. Saya adalah kapten di Garuda Indonesia karena selama Garuda Indonesia berdiri sampai sekarang belum ada penerbang perempuan untuk kapten," kata Ida Fiqriah di Bandara Adi Sujipto, Yogyakarta, Sabtu, 21 April 2018 Ida menceritakan bagaimana awalnya memilih pilot sebagai profesinya.

Pilot Garuda Indonesia Ida Fitria. TEMPO | Yatti Febri Ningsih

Ida Fiqriah awalnya hanya mencari perguruan tinggi yang menyediakan beasiswa. Dia kemudian mendapatkan informasi kalau Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Banten, memberikan beasiswa. Ida Fiqriah kemudian mulai sekolah di sana pada 1995. "Setelah itu saya masuk Garuda Indonesia dan sekarang sudah sekitar 18 tahun bekerja di sini," katanya.

Selama belasan tahun menjadi pilot, Ida Fiqriah merasakan suka dan duka dalam pekerjaannya. Namun apapun yang terjadi, dia menganggap itu semua adalah konsekuensi profesi. "Semua orang pasti bangga dengan profesi mereka masing-masing," ucapnya.

Kapten pilot wanita pertama Garuda Indonesia, Ida Fiqriah bersama Co pilotnya sebelum melakukan penerbangan khusus Hari Kartini dengan tema 'Kartini Flight' di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Sabtu, 21 April 2018. (TEMPO/Yatti Febri Ningsih).

Untuk menjaga kebugaran, Ida Fiqriah menjaga pola makan dan istirahat serta menjalani tes kesehatan setiap enam bulan sekali. "Karena untuk menjadi seorang pilot, tidak hanya dibutuhkan kekuatan fisik, tapi juga mental," kata dia. Setiap pilot, menurut dia, harus mengenali kondisi tubuhnya, apakah sedang fit dan siap terbang atau tidak. 

Ida Fiqriah dikukuhkan menjadi Captain Pilot perempuan pertama di Garuda Indonesia pada Rabu, 5 April 2017. Proses penyematan “Bar Captain” rating Boeing B737-800 NG dilakukan oleh Direktur Operasi Garuda Indonesia, Captain, Novianto Herupratomo.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."