Mengenal Kuliner Thailand, Khanom Bueang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Wasana dan Sirada, pemasak asli Thailand, sedang memasak khanom bueang di gedung Assembly Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat siang, 2 Maret 2018. Tempo/Francisa Christy Rosana

Wasana dan Sirada, pemasak asli Thailand, sedang memasak khanom bueang di gedung Assembly Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat siang, 2 Maret 2018. Tempo/Francisa Christy Rosana

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tom yam, nasi goreng nanas, teh thailand, dan mango sticky rice merupakan aneka kuliner dari Thailand yang familiar di lidah orang Indonesia. Kini ada satu lagi kudapan dari Negeri Gajah Putih yang juga menggugah selera. Namanya Khanom Bueang.

Baca juga:
Pizza Hut Luncurkan Black Pizza
Mau Bikin Thai Tea Sendiri, Coba Resep Cha Yen
Teknik Menyiangi Ikan ala Jepang, Ikan Dilarang Meronta

Khanom Bueang adalah makanan yang biasanya dijadikan hidangan penutup. Dalam bahasa Thailand, khanom berartinya kue, dan bueang nama kue itu sendiri. Khanon Bueang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan adonan khas Thailand bernama phundeng yang bercita rasa manis atau asin.

Proses pembuatannya sederhana. Tepung beras dicairkan dengan air dan phundeng, kemudian dituangkan di atas wajan datar, seperti membuat kulit risol. Setelah itu diolesi krim manis lalu dimasukkan aneka isian, seperti kelapa dan putih telur yang sudah diracik. Terakhir, dilipat.

"Kue ini hanya ada di beberapa pasar tradisional Thailand. Tapi tidak dijual di pinggir jalan karena ini kue tradisional,” kata Deviana, Marketing Officer Tourism Authority of Thailand di acara Astindo Fair 2018. Di acara tersebut, Tourism Authority of Thailand juga menghadirkan Pa Sa Thai Machine.

Mesin ini menantang para pengunjung untuk berbahasa Thailand. Pengunjung mendapatkan hadiah menarik jika bahasa yang ditirukannya mirip dengan suara yang keluar dari mesin itu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."