Penjelasan Sleeping Beauty Alias Tidur Cantik Itu Penting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi tidur. Shutterstock

Ilustrasi tidur. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Istilah sleeping beauty alias tidur cantik kerap menjadi olok-olok. Padahal, tubuh memang membutuhkan tidur cantik untuk memulihkan energi dan membantu regenerasi sel kulit. Sleep physician dari Snoring and Sleep Disorder Clinic Jakarta, dokter Andreas Prasadja mengatakan ada penelitian yang sudah membuktikan pentingnya tidur cantik.

Baca juga:
3 Kebiasaan yang Bikin Kamar Tidur Selalu Berantakan
Sulit Tidur, Lakukan Kegiatan Sederhana Ini Sebelumnya
Tidur 15 Menit di Siang Hari Bikin Produktivitas Meningkat

"Penelitian dari British Medical Journal menunjukkan manfaat tidur cantik dengan cara yang sangat sederhana," kata Andreas. Metodenya, seorang perempuan difoto dalam kondisi cukup tidur dan kurang tidur. Kedua foto itu kemudan diperlihatkan kepada ratusan responden.

Para responden diminta memilih foto mana yang wajahnya tampak lebih atraktif dan mana yang tidak. Hasilnya, mayoritas responden memilih foto perempuan yang diambil dalam kondisi cukup tidur.

Andreas menjelaskan durasi tidur berhubungan erat dengan perkembangan sel-sel inflamasi. Saat kurang tidur, populasi sel inflamasi di tubuh meningkat dan membuat kulit tampak kusam dan lebih keriput.

Ilustrasi tidur telanjang. pulptastic.com

Andreas sekaligus menjernihkan anggapan kelebihan tidur yang biasanya terlontar dalam percakapan sehari-hari. Dalam kamus medis, menurut Andreas, tidak ada istilah kelebihan tidur melainkan kantuk berlebih.

Selama kurang tidur, maka Anda akan terus mengantuk. Sebab itu, yang diatasi adalah kantuknya. "Nalarnya begini, kalau tubuh kelebihan durasi kerja otomatis Anda mengalami kelelahan ekstra dan durasi tidur berkurang," ucapnya.

Jika ini terjadi, Anda butuh tidur lebih lama lalu bangun dalam kondisi pegal di beberapa bagian tubuh. "Itu lumrah karena Anda sedang membayar utang tidur. Jadi asumsi yang menyebut kebanyakan tidur bikin badan sakit itu mitos," ucapnya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."