Serena Williams Bertarung dengan Maut Setelah Melahirkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Serena Williams bersama putrinya, Alexis Olympia Jr yang lahir pada 1 September 2017. serenawilliams.com

Serena Williams bersama putrinya, Alexis Olympia Jr yang lahir pada 1 September 2017. serenawilliams.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Petenis Serena Williams menceritakan perjuangannya saat melahirkan anak pertama, Alexis Olympia Ohainan. Pada 1 September 2017, Serena Williams melahirkan melalui proses persalinan caesar. Namun setelah melahirkan, juara Grand Slam ini tak bisa langsung menikmati perannya sebagai ibu.

Serena Williams harus menjalani perawatan intensif selama enam minggu karena mengidap emboli. Emboli merupakan kondisi di mana sirkulasi darah terhambat karena gelembung udara atau darah yang menggumpal. Efek dari emboli ini berbahaya karena membuat organ tubuh kekurangan oksigen.

"Saya hampir meninggal setelah melahirkan anak perempuan saya, Olympia," tulis Serena Williams. Perempuan 36 tahun ini mengalami luka terbuka pada bekas operasi caesar karena batuk yang menekan perut. Ketika dokter mengoperasi luka terbuka itu, mereka menemukan hematoma atau gumpalan darah di luar pembuluh darah yang cukup besar di perutnya.

Serena Williams berpose saat menghadiri Glamor's 2017 Women of The Year Awards di Kings Theatre, Brooklyn, New York, 13 November 2017. Serena Williams melahirkan putrinya, Alexis Olympia Jr yang lahir pada 1 September 2017. Dimitrios Kambouris/Getty Images untuk Glamour/AFP

Setelah mengoperasi hematoma, dokter kembali membedah Serena Williams untuk mengatasi emboli yang dideritanya. Operasi ini dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan mencegah kerusakan pada organ tubuh tertentu yang kekurangan oksigen.

Serena Williams bersyukur mendapat penanganan dari petugas medis dan fasilitas kesehatan yang mumpuni. Dia mengatakan komplikasi setelah kehamilan ini bisa dialami siapa saja, dan di belahan bumi manapun. Sebab itu, dia mendorong pemerintah dan lembaga donor supaya lebih memperhatikan kondisi para ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan.

"Jika ada yang mengalami komplikasi seperti saya, jangan sampai mereka tidak tertangani dengan obat, fasilitas kesehatan, dan dokter yang memadai," ucap Serena Williams. Bahkan dia miris dengan masih banyaknya orang yang harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."