Bagian Wajah yang Bikin Isyana Sarasvati Terlihat Jutek

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Penyanyi Isyana Sarasvati menunjukkan album Paradox saat peluncuran video klip single Lembaran Buku di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, 12 Januari 2018. TEMPO/Nurdiansah

Penyanyi Isyana Sarasvati menunjukkan album Paradox saat peluncuran video klip single Lembaran Buku di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, 12 Januari 2018. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Isyana Sarasvati mengaku kerap dikritik karena wajahnya terlihat jutek. Salah satunya saat mengikuti pemotretan produk bersama dengan Rossa, Gisella Anastasia, dan Gading Marten.

Isyana Sarasvati bingung bagaimana mengatur mimik supaya wajahnya terlihat ramah. "Bagaimana dong, aku lagi main games saja dibilang jutek banget," kata Isyana Sarasvati saat ditemui di acara perkenalan brand ambassador Oriflame di Ice Palace, Jakarta Selatan, Kamis 1 Februari 2018.

Isyana Sarasvati mengatakan ada satu bagian wajah yang membuatnya terlihat jutek. "Aku cari tahu kenapa meski aku diam, orang bilang aku judes. Ternyata bentuk alisku itu alis jahat," ucapnya sambil memperagakan mimik wajah yang menurut orang lain terlihat judes.

Penyanyi Isyana Sarasvati saat bedialog dengan para pengunjung mall dalam Isyana Sarasvati Explore di Sarinah Thamrin, Jakarta, 20 Januari 2016. TEMPO/Nurdiansah

Gara-gara bentuk alis yang galak itu, dulu Isyana Sarasvati sampai malas keluar rumah dan bertemu dengan orang lain. Dia memilih menghindari kritik karena wajahnya dianggap galak. "Aku jadi jarang keluar rumah takut dibilang kesannya selalu jahat," katanya.

Kendati bentuk alisnya mencerminkan wajah yang jahat, Isyana Sarasvati tak ingin mengubahnya. "Aku senang sama alis yang diberikan oleh yang Maha Kuasa. Benar-benar aman dan enggak usah terlalu diapa-apain. Manusia tidak ada yang sempurna," tuturnya.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."