Introver dan Ekstrover Menjalin Cinta Saling Melengkapi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kepribadian introver dan ekstrover sangat bertolak belakang. Namun, bagaimana jika mereka saling mencinta? Dengan dua kepribadian yang seperti air dan api, mungkinkah mereka menjalin cinta?

Istilah introver dan ekstrover sering kali dikaitkan dengan kemampuan interpersonal seseorang. Tidak demikian menurut pendapat psikolog dari Pusat Informasi dan Rumah Konsultasi Tiga Generasi, Anna Margaretha Dauhan. Introver dan ekstrover tidak selalu terkait dengan kemampuan interpersonal saja, melainkan lebih kepada bagaimana seseorang mendapatkan ‘energi’ untuk mentalnya.

“Sebutan ekstrover berlaku bila seseorang mendapatkan kepuasan atau energi dari berbagai hal di luar dari dirinya. Oleh karena itu, ekstrover mendapatkan kepuasan dengan berada bersama orang lain. Sementara sebutan introver disematkan kepada orang-orang yang mendapatkan kepuasan melalui hal yang ada di dalam dirinya. Mereka mendapatkan kembali ‘energi’ mentalnya melalui berbagai aktivitas soliter,” ujar Anna.

Baca juga:
Suami Istri Cekcok, Ingat 3 Kata Ini Untuk Berpikir Jernih
Risiko Jika Istri Pertahankan Rumah Tangga tapi Suami Selingkuh

Menilik karakternya, kecil kemungkinan pasangan introver dan ekstrover dapat bertahan dalam hubungan kasih. Namun, di sisi lain kata Anna pasangan introver dan ekstrover akan saling melengkapi kemampuan satu sama lain bagai Yin dan Yang. Ia menganggap pasangan berbeda tipe ini akan saling mengenalkan dan mengajarkan kemampuan yang bukan berada di zona nyaman pasangan mereka. 

“Penting di sini untuk tidak menjadikan introver atau ekstrover sebagai alasan untuk tidak mengembangkan kemampuan. Idealnya seorang introver tetap memiliki kemampuan bersosialisasi yang efektif tetapi malas untuk bertemu lingkungan baru sehingga sang kekasih ekstrover akan membantu masalah tersebut," ujar Anna.

Leboh lanjut Anna menambahkan, dementara si ekstrover akan diajarkan untuk dapat mengelola kebosanan dan ketidaknyamanan ketika melakukan berbagai aktivitas yang tidak banyak memanfaatkan interaksi dari luar dirinya. Jadi sesekali perlu juga untuk keluar dari zona nyaman agar dapat mempertahankan hubungan dengan pasangan yang berbeda tipe.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."