Perempuan Pakai Narkoba, Biasanya Dilatari Masalah di Dalam Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi Pengguna Narkoba.

Ilustrasi Pengguna Narkoba.

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan Jennifer Dunn dan istri Wakil Wali Kota Gorontalo, Sherly Djoe karena diduga menyalahgunakan narkoba tengah ramai diperbincangkan. Tak cuma laki-laki, narkoba juga menyasar para perempuan, baik yang masih remaja maupun sudah dewasa.

Baca juga:
Nasib Jennifer Dunn Sudah Terbaca dari Zodiak dan Shionya

National Institute on Drug Abuse di Amerika Serikat menyatakan perempuan cenderung menggunakan narkoba ketika menghadapi dan mencoba menyelesaikan masalah yang ada di dalam dirinya. Alasan ini bertolak belakang dengan penyalahgunaan narkoba pada pria yang biasanya disebabkan adanya persoalan dari luar diri, misalnya pekerjaan, keluarga, atau teman.

Jika sudah terjebak dalam penyalahgunaan narkoba, perempuan lebih rentan kecanduan dan terkena masalah kesehatan mental. Kendati lebih sedikit perempuan yang menggunakan narkoba dibanding pria, namun penggunaan dan dampaknya cenderung meningkat lebih cepat. Ditambah lagi konsekuensi yang mesti dihadapi para perempuan ini ketika mereka terlanjur kecanduan, misalnya stigma sosial, kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis, mengurangi kesegaran tubuh, dan lainnya.

Studi yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse juga menunjukkan lebih sedikit perempuan yang kecanduan narkoba menjalani rehabilitasi. Musababnya, perempuan punya tanggung jawab di rumah dan tak bisa mengelak dari kenyataan bahwa mereka mesti memikirkan urusan teknis, semisal biaya, waktu, dan anak-anak.

Adapun pria cenderung memiliki lebih bebas untuk keluar rumah selama yang dia butuhkan untuk menjalani rehabilitasi. Selain itu, masyarakat cenderung 'memaafkan' pelaku penyalahgunaan narkoba pada laki-laki ketimbang perempuan. Padahal, jika ditelusuri efek sampingnya, narkoba lebih destruktif pada perempuan.

Kepala bagian neuroradiologi di University of Colorado School of Medicine, Amerika Serika, Dr. Jody Tanabe, mengatakan wanita yang menyalahgunakan narkoba mengalami penurunan volume otak. Jika berlangsung terus-menerus akan mempengaruhi kondisi emosional, bahkan setelah tidak menggunakan narkoba dalam waktu lama. Namun untuk pria dan wanita yang menyalahgunakan narkoba akan mengalami perubahan jangka pendek dan jangka panjang di otak, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental termasuk paranoia, depresi, kecemasan, agresi, dan halusinasi.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."