Tubuh Ratu Tisha Destria Punya Baterai Cadangan, Alarm Keliyengan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ratu Tisha Destria. TEMPO/ M Iqbal Ichsan

Ratu Tisha Destria. TEMPO/ M Iqbal Ichsan

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Tisha Destria seperti punya baterai cadangan dalam tubuh mungilnya. Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia itu tahan tidak tidur sampai 58 jam.

Baca juga:
Sekjen PSSI Ratu Tisha Berkisah Cinta Sejati di Sepakbola
Ratu Tisha Destria, Manager Sepakbola dari Lingkungan Cendikia

Ratu Tisha, 32 tahun, menyadari kemampuan begadang ekstrapanjang itu pada tahun akhir kuliahnya di Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung, sekitar sepuluh tahun lalu. “Waktu itu karena mengerjakan tugas di laboratorium,” katanya kepada Tempo.

Meski tidak menjadi kebiasaan, Tisha terbantu dengan kebolehan melek lebih dari dua hari tersebut dalam tugasnya mengurus sepak bola nasional. Sejak menjabat Juli lalu, dia kerap pulang pagi dari kantor PSSI di Kuningan, Jakarta Selatan.

Ratu Tisha Destria, Sekjen (Sekretaris Jendral) Federasi Sepakbola Indonesia PSSI saat ditemui dikantor PSSI dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 20 Juli 2017. TEMPO/Nurdiansah

Beberapa hari sebelum wawancara, Tisha menerima pengurus sepak bola Maluku Utara yang baru tiba pukul satu dinihari akibat penerbangan yang tertunda. Dia tidak sampai hati menjadwalkan ulang pertemuan karena masa kunjungan mereka mepet. Berakhir menjelang subuh, Tisha tidak sempat merem karena harus menghadap Ketua PSSI Letnan Jenderal Edy Rahmayadi beberapa jam kemudian.

Saat mendekati 58 jam, Tisha menyebutkan, tubuhnya memberi alarm. “Biasanya mulai keliyengan,” ujarnya. Peraih beasiswa master dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) ini pun langsung mencari kasur dan terlelap. Tapi tak ada “tidur balas dendam” di kamusnya. “Lima sampai delapan jam, cukup.”

M. REZA MAULANA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."