Ajak Anak Masak Hidangan Natal, Ada 5 Manfaat buat Buah Hati

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak dan ibu memasak bersama. shutterstock.com

Ilustrasi anak dan ibu memasak bersama. shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Natal menjadi salah satu momentum untuk menunjukkan kekompakan orang tua dengan anak. Mulai dari menghias pohon Natal, menentukan busana saat Natal, sampai memasak bersama hidangan Natal.

Baca juga: Tren Busana Natal, Warna Merah dan Hijau Bye - bye

Jika si kecil sudah bisa diajak bekerja sama di dapur, coba libatkan dia ketika bunda memasak hidangan dan kue Natal. Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan buah hati sekaligus menambah pengetahuannya.

Mungkin anak bisa diminta mengambilkan bahan makanan di kulkas atau lemari, menyiapkan peralatan memasak, atau sekadar mengaduk adonan. Yang jelas, aktivitas di dapur tidak membahayakan anak dan bisa bikin senang.

Berikut ini 5 manfaat yang bisa dirasakan oleh anak dan bunda ketika beraktivitas bersama, menurut psikolog Ayoe Sutomo.

1. Memperkuat ikatan batin
Memasak bersama anak merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak. "Sembari memasak, ibu dan anak bisa ngobrol sehingga mempererat ikatan batin mereka," kata Ayoe Sutomo.

Ilustrasi anak laki-laki memasak. allchildrenacademics.com

2. Melatih kerja sama
Memasak bersama tak ubahnya seperti mengajari tentang kerja tim. “Ketika memasak bersama, ibu dan anak bekerja sama untuk mencapai satu tujuan, yakni membuat hidangan Natal yang lezat. Secara langsung, si anak akan belajar tentang kerja tim dan kerja sama yang tentunya merupakan bekal baik untuk kehidupan anak,” ujar Ayoe.

3. Melatih berpikir menyeluruh
Ketika merencanakan memasak hidangan Natal bersama anak, sebaiknya libatkan juga dia dalam perencanaan masakan. “Ajak anak untuk terlibat dari awal seperti merencanakan menu, belanja bahan baku, memasak, hingga menghias makanan," kata Ayoe. Melibatkan anak dalam proses memasak dari awal sampai akhir akan melatih anak untuk berpikir secara menyeluruh, yaitu dengan membuat action plan.

4. Melatih kemampuan motorik
Melibatkan anak dalam proses memasak dapat melatih kemampuan motoriknya, terutama kemampuan motorik halus. “Motorik halus itu adanya di ujung-ujung bagian tubuh, contohnya jari. Saat memasak, anak banyak memegang sesuatu misalnya buah, sayur bahkan alat-alat memasak. Hal-hal seperti itu akan melatih motorik halus sehingga keterampilan si kecil lebih terasah,” ucap Ayoe.

Ilustrasi anak laki-laki memasak. huffingtonpost.co.uk

5. Menghargai proses
Dari memasak, anak belajar untuk menghargai proses. Jika ada anak yang misalmya tak suka buah atau sayur tertentu kemudian memasaknya, ia akan menghargai proses yang telah dilalui dalam membuat hidangan itu sehingga ia akan berkeinginan mencicipinya. "Terlebih jika anggota keluarga yang lain ikut memakan lalu memuji masakannya, ini akan membuat anak merasa percaya diri dengan apa yang ia lakukan,” tutur Ayoe.

Meski memasak bersama banyak manfaatnya, orang tua juga harus memperhatikan berbagai hal seperti menciptakan suasana menyenangkan di dapur agar anak tidak cepat bosan, juga membiarkan anak untuk berpendapat atau memilih hidangan yang ia sukai untuk diolah.

“Jangan langsung mematahkan ide yang diusulkan anak, dengarkan dan diskusikan pendapatnya. Sadari bahwa anak tengah belajar. Jadi apa pun yang dihasilkannya, hargailah proses anak untuk mau belajar,” kata Ayoe.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."