Kiat Memakai Yoghurt untuk Masker

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi yoghurt. Shutterstock.com

Ilustrasi yoghurt. Shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya sehat dan lezat dimakan, yoghurt juga bisa membuat kulit wajah menjadi lembut dan bersinar. Yoghurt mampu mengangkat sel kulit mati sehingga proses regenerasi kulit lebih lancar sekaligus memberikan nutrisi.

Baca juga:
Manfaat Yogurt untuk Kecantikan
Ayran, Yoghurt Khas Turki yang Menyegarkan

Lapar Berat Lalu Makan Yoghurt dan 7 Kudapan yang Keliru

Ahli nutrisi Emilia Achmadi mengatakan asam laktat yang terkandung pada yoghurt tidak terdapat di susu. Sebab itu, nutrisi di dalam yogurt ini dapat memberikan manfaat yang tidak diberikan susu. Menurut dia, asam laktat adalah zat paling aman untuk melakukan eksfoliasi kulit.

"Saya tipe orang yang tidak mau membuang makanan. Jadi selesai makan yoghurt, itu pasti ada sisanya yang menempel di wadah. Saya pakai buat masker,” ujar Emilia di Jakarta. Dia memulaskan sisa yoghurt secara merata pada wajah. Setelah itu, biarkan selama 5 sampai 10 menit, kemudian pijat perlatan.

Yogurt. candidahub.com

Setelah yoghurt terasa mulai mengering, bilas wajah dan rasakan kulit lebih cerah dan halus. "Saya sarankan menggunakan yogurt yang plain. Lakukan perawatan ini sebelum mandi, jadi bisa cuci muka sekaligus mandi supaya lebih bersih,” ujar Emilia yang rutin melakukan masker yoghurt sekali dalam sepekan.

Selain membuat kulit lebih lembut dan cerah, yoghurt juga memiliki berbagai manfaat lain untuk wajah. Yoghurt mengandung khasiat antibakteri dan antijamur alami, yang dapat menyingkirkan bercak - bercak hitam di wajah, seperti jerawat.

Ilustrasi masker wajah. beautifullearth.com

Kandungan seng dalam yoghurt juga dapat membantu mendinginkan kulit yang terbakar. Tak cuma membantu eksfoliasi kulit, asam laktat dalam yoghurt dapat mengencangkan pori-pori agar kulit tidak cepat keriput.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."