Tertawa Itu Sehat Bukan Sekadar Ungkapan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita tertawa. shutterstock.com

Ilustrasi wanita tertawa. shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Perbanyaklah tertawa karena sangat baik buat kesehatan. Tertawa merupakan bukti bahwa kita sedang bahagia, rileks, serta jauh dari rasa sedih dan depresi. Selain itu, tertawa memiliki dampak jangka panjang untuk kesehatan.

Dalam buku A Better Brain at Any Age: The Holistic Way to Improve Your Memory, Reduce Stress, and Sharpen Your Wits (Conari Press, 2009), penulis Sondra Kornblatt menjelaskan bagaimana tertawa bisa membuat kita merasa lebih baik. Lalu apa saja manfaat yang bisa didapat dari tertawa? Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dikutip Care2.

1. Menurunkan tekanan darah tinggi.
2. Memperbaiki aliran darah dan oksigen di dalam pembuluh darah.
3. Membuat diafragma (rongga antara perut dan bagian atas tubuh) dan otot perut bekerja, begitu juga dengan saluran pernapasan, otot wajah, kaki, dan punggung.
4. Mengurangi hormon tertentu yang menyebabkan stres, seperti kortisol dan adrenalin.
5. Meningkatkan respons terhadap tumor dan sel-sel berbahaya, seperti interferon gamma dan sel T.
6. Melawan infeksi pernapasan, bahkan bisa mengurangi risiko terserang flu lewat zat immunoglobulon pada air liur.
7. Meningkatkan daya ingat dan belajar. Berdasarkan hasil penelitian di Johns Hopkins University Medical School, ditemukan fakta bahwa humor di sela-sela mengajar bisa meningkatkan nilai tes para siswa.
8. Meningkatkan kewaspadaan, kreativitas, dan daya ingat.

Menurut William Fry dari Universitas Stanford di Amerika Serikat, cara kerja humor dan kreativitas hampir sama, yakni menyatukan dua hal yang tak berkaitan, kemudian seluruh otak bekerja. Humor bekerja dengan cepat. Kurang dari setengah detik setelah sesuatu yang lucu muncul, sebuah gelombang elektrik bergerak melalui fungsi otak yang lebih tinggi atau cerebral cortex.

Otak kiri menganalisis kata-kata dan struktur lelucon, otak kanan menyerap lelucon, area sensor visual di occipital lobe menangkap gambar yang terbentuk, sistem limbik (emosi) membuat kita lebih gembira, dan sensor motor membuat kita tersenyum atau tertawa. Jadi marilah kita tertawa agar tetap sehat. Namun ingat, jangan tertawa tanpa sebab karena akan memunculkan kesan negatif.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."