Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Hari Tayang di Bioskop, Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Raih Capaian Manis

foto-reporter

Reporter

google-image
Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir dalam film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu. Dok. Amadeus Sinemagna

Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir dalam film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu. Dok. Amadeus Sinemagna

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Selama lima hari penayangan di bioskop, film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu mencatatkan angka penonton yang cukup tinggi. Sebagaimana diketahui film yang OST-nya dinyanyikan mendiang Gusti Irawan tayang perdaha sejak 12 Juni 2025.

Mengutip dari laman Instagram GJLS, pada hari kelima, 17 Juni 2025, jumlah penonton 368 ribu di 403 layar seluruh Indonesia. Bahkan mentahbiskan sebagai film terlaris sepanjang akhir pekan itu. 

Sebelumnya, berdasarkan data yang dibagikan akun resmi Instagram rumah produksi Amadeus Sinemagna pada Minggu, 15 Juni 2025, film karya sutradara Mionty Tiwa ini telah disaksikan total 141.229 penonton selama dua hari penayangan.

Pada hari pertama peluncurannya, film yang juga dibintangi Bucek, Luna Maya, dan Nadya Arina ini berhasil menjaring sekitar 75 ribu penonton. Jumlah tersebut kemudian bertambah sekitar 65 ribu penonton pada hari kedua, sehingga menggenapi total penonton menjadi lebih dari 141 ribu dalam waktu singkat. Capaian ini menandai performa yang tergolong kompetitif untuk kategori film lokal bergenre komedi di tengah ketatnya persaingan film-film lain di bioskop saat ini.

GJLS: Ibuku Ibu-Ibu merupakan film panjang yang disutradarai oleh Monty Tiwa. Dalam proyek ini, Monty menyuguhkan pendekatan komedi dengan nuansa absurd. Film ini menampilkan tiga pemeran utama yang berasal dari latar belakang dunia komedi, yakni Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Rispo Ananta, yang tergabung dalam grup GJLS. Ketiganya sebelumnya dikenal melalui sejumlah penampilan di panggung standup comedy, kanal YouTube, hingga siniar populer yang memiliki basis penonton cukup luas. 

Secara naratif, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu berkisah tentang kehidupan tiga bersaudara, Rigen, Hifdzi, dan Rispo yang belum memiliki arah hidup yang jelas dan masih menggantungkan harapan pada sang ayah, Tyo (diperankan oleh Bucek Depp). Tyo merupakan pemilik rumah kos yang baru saja kehilangan istrinya. Sejak kepergian sang istri, keluarga ini mengalami disorientasi, baik secara emosional maupun ekonomi.

Ketiga anak laki-lakinya memiliki permasalahan masing-masing. Hifdzi yang berprofesi sebagai pembawa acara dangdut membutuhkan biaya untuk menikahi kekasihnya yang tengah hamil. Rigen yang bekerja sebagai pawang hujan harus bertanggung jawab atas kehilangan kendaraan milik atasannya di perusahaan event organizer. Sementara itu, Rispo terlibat utang akibat kecanduannya terhadap perjudian daring dan menjadi buronan dari pemberi pinjaman online.

Dalam upaya menyelesaikan permasalahan mereka, ketiganya berharap sang ayah bersedia menjual rumah kos yang menjadi aset utama keluarga. Namun, rencana mereka berubah ketika Tyo justru mengumumkan niatnya untuk menikahi Feni (diperankan oleh Nadya Arina), seorang penghuni kos yang bekerja sebagai sales promotion girl (SPG), dan berniat menyerahkan pengelolaan usaha kos tersebut kepadanya.

Situasi ini menimbulkan kecurigaan di antara ketiga bersaudara terhadap motif Feni, yang mereka anggap mencurigakan. Ketika mereka sedang berupaya menggagalkan rencana pernikahan sang ayah, muncul karakter baru bernama Sumi (diperankan oleh Luna Maya), teman lama Tyo, yang pada akhirnya memperdaya seluruh anggota keluarga. 

Pilihan Editor: Dibintangi Marissa Anita, Film A Normal Woman Eksplorasi Berbagai Isu Perempuan

TITIK NURMALASARI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement