Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dijuluki Alexander McQueen dari Indonesia, Ini Profil Tex Saverio yang Merancang Kebaya Alyssa Daguise

foto-reporter

Reporter

google-image
Tex Saverio/Foto: Instagram/Robin Alfian

Tex Saverio/Foto: Instagram/Robin Alfian

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan artis Alyssa Daguise dan Al Ghazali resmi menikah di Jakarta, hari ini, Senin, 16 Juni 2025. Alyssa dan Al memakai busana pengantin Sunda modern. Alyssa memakai kebaya panjang warna perak dihiasi manik dan kristal dipadu dengan rok kain batik lengkap warna cokelat karya desainer Tex Saverio.

Sebagai pengantin Sunda, ia juga memakai siger kontemporer rancangan Rinaldy A. Yunardi. Siger merupakan mahkota logam berbentuk segitiga yang dikenakan oleh pengantin peremuan dalam tradisi pernikahan adat Sunda. Adapun Al Ghazali mengenakan beskap putih gading mengkilap lengkap dengan kain batik dan blangkon warna cokelat putih.

Melalui keterangan di laman Instagramnya, Tex Saverio menuliskan bahwa busana pengantin yang dikenakan Alyssa saat akad nikah merupakan karya pertamanya untuk kebaya. 

"Setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia mode, hanya @alyssadaguise yang berani menjadi yang pertama mengenakan Kebaya TEXSAVERIO untuk penampilannya yang paling sakral: Akad. Kami berdua gugup, kami harap kalian menyukai penampilannya," tulisnya. 

Alyssa Daguise resmi menikah dengan Al Ghazali, Senin, 16 Juni 2025 di Jakarta/Foto: Instagram/Alyssa Daguise

Lantas, siapa sosok Tex Saverio? 

Tex Saverio bukanlah nama yang asing dalam dunia mode Tanah Air, dan bahkan gaungnya telah terdengar hingga ke panggung internasional. Lahir di Jakarta pada 28 Agustus 1984, Tex sejak awal telah menunjukkan keberanian untuk menempuh jalan yang tidak biasa. 

Ia memutuskan untuk meninggalkan bangku SMA demi mengejar hasratnya dalam dunia fashion, lalu melanjutkan pendidikan di Bunka Fashion School Jakarta dan memperdalam pengalaman dengan magang di rumah mode Phalie Studio.

Perjalanan karier Tex Saverio benar-benar mulai menanjak saat ia memenangkan Mercedes-Benz Asia Fashion Award di tingkat nasional pada 2005. Kemenangan ini membawanya ke ajang regional dan menjadi pijakan awal menuju dunia mode internasional. Namun, sorotan luas mulai benar-benar mengarah padanya setelah kemunculan karya-karya haute couture-nya yang dramatis dan teatrikal, gaya yang kelak menjadi ciri khas Tex.

Tahun 2010 menjadi penanda penting dengan lahirnya label “Tex Saverio Prive,” yang kemudian disusul dengan lini siap pakai “TEXSAVERIO.” Koleksi-koleksinya, yang penuh detail, struktur, dan kilauan mewah, menyita perhatian kalangan mode global. Desain gaun "La Glacon"-nya, misalnya, digunakan oleh Lady Gaga dalam pemotretan Harper’s Bazaar pada 2011. 

Tak hanya itu, salah satu rancangan pengantinnya juga tampil di layar lebar melalui film The Hunger Games: Catching Fire yang dikenakan oleh karakter Katniss Everdeen yang diperankan Jennifer Lawrence. Bahkan Kim Kardashian pernah mengenakan rancangannya untuk editorial majalah.

Gaun-gaun Tex Saverio bukan hanya pakaian, tapi narasi visual tentang kekuatan, keanggunan, dan fantasi. Tak heran jika ia sering disebut sebagai “Alexander McQueen dari Indonesia,” julukan yang mencerminkan intensitas emosional dan keunikan artistik dari setiap busana yang ia ciptakan.

Pada 2013, Tex mencatat sejarah sebagai desainer Indonesia pertama yang tampil di Paris Fashion Week dalam kalender resmi Fédération de la Haute Couture et de la Mode. Langkah ini tidak hanya membuktikan kredibilitasnya di mata dunia, tetapi juga membuka jalan bagi desainer Indonesia lainnya untuk berani bermimpi lebih besar.

Pengakuan demi pengakuan pun mengalir. Ia pernah dianugerahi gelar “Inspiring People” oleh HP dan disebut sebagai desainer muda paling berbakat oleh Amica Indonesia. Pada 2017, namanya masuk dalam daftar “Generation T” versi Tatler Asia, yang menghimpun figur-figur muda berpengaruh di berbagai bidang.

Meski dikenal lewat karya-karya couture yang megah, Tex terus menunjukkan kemampuannya beradaptasi. Awal 2025, ia meluncurkan koleksi scarf eksklusif bertajuk “Manifesting Dreams” kolaborasi dengan Paula Verhoeven bersama InterContinental Jakarta Pondok Indah, sebagai bagian dari ekspansinya ke ranah aksesori mewah dan modestwear. Ini menunjukkan bahwa Tex tak hanya piawai di ranah artistik, tetapi juga memiliki visi bisnis yang cermat.

Tex Saverio adalah wajah dari keberanian, konsistensi, dan imajinasi tanpa batas. Di tengah derasnya arus tren yang cepat berganti, ia tetap teguh pada identitas desainnya sendiri, sebuah refleksi bahwa mode bisa menjadi bentuk ekspresi paling kuat untuk mimpi dan karakter. Dari Jakarta ke Paris, dari panggung kecil ke layar lebar Hollywood, Tex telah menorehkan jejak yang membanggakan bagi Indonesia di kancah mode dunia.

Pilihan Editor: 7 Gaya Artis di Pesta Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement