Advertisement
Advertisement
Advertisement

Profil Jonathan Anderson, Direktur Kreatif Dior Pengganti Maria Grazia Chiuri

foto-reporter

Reporter

google-image
Jonathan Anderson, Direktur Kreatif Dior/Foto: Instagram/Jonathan Anderson

Jonathan Anderson, Direktur Kreatif Dior/Foto: Instagram/Jonathan Anderson

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta -  Nama Jonathan William Anderson kembali menjadi sorotan dunia mode setelah rumah mode ikonik asal Prancis, Dior, resmi menunjuknya sebagai Direktur Kreatif.

Kejutan besar datang dari rumah mode ikonik Dior, Jonathan Anderson resmi ditunjuk sebagai Creative Director untuk lini wanita, pria, dan haute couture, jabatan yang belum pernah dipegang satu orang sejak era Christian Dior sendiri 

Dari Loewe ke Dior: Langkah Besar dalam Karier Anderson

Nama Anderson mulai mencuat setelah sebelas tahun sukses menghidupkan kembali Loewe di bawah naungan LVMH. Kini, langkah barunya di Dior menjadi sorotan utama industri fashion global .

Bernard Arnault, CEO LVMH, memberi sanjungan tinggi. “Jonathan Anderson adalah salah satu talenta kreatif terbesar di generasinya. Tanda tangan artistiknya yang tak tertandingi akan jadi aset krusial untuk menulis bab berikutnya bagi Dior.” 

Reformasi Strategis Dior di Masa Sulit

Penunjukan ini terjadi setelah penurunan pendapatan Dior dari €9,5 miliar pada 2023 menjadi €8,7 miliar pada 2024. Nama Maria Grazia Chiuri yang sudah mengemas koleksi Dior selama sembilan tahun digantikan Anderson, seiring Kim Jones juga telah mundur dari perannya di lini pria 

Dengan menggabungkan seluruh lini di bawah satu visi kreatif, Dior berharap bisa bangkit menghadapi tantangan pasar mewah yang kini mulai melambat .

Profil Jonathan Anderson

Nama Jonathan William Anderson kembali menjadi sorotan dunia mode setelah rumah mode ikonik asal Prancis, Dior, resmi menunjuknya sebagai Direktur Kreatif tunggal untuk lini perempuan, laki-laki, hingga haute couture. Ini bukan sekadar promosi biasa, tetapi langkah monumental dalam sejarah Dior—mengembalikan posisi kreatif kepada satu tangan kendali, seperti di masa Christian Dior sendiri.

Lahir di Irlandia Utara pada 17 September 1984, Anderson tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari gemerlap dunia mode. Ayahnya adalah mantan kapten tim rugby nasional Irlandia, sementara ibunya seorang guru sekolah. Masa kecil Anderson sempat diwarnai tantangan, termasuk disleksia yang cukup parah, namun ia membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk bermimpi besar.

Awalnya, Anderson meniti karier di dunia seni peran dan sempat menempuh pendidikan di Juilliard School, New York. Namun, hasrat kreatifnya justru bergeser ke dunia desain kostum dan fashion, yang kemudian membawanya ke London College of Fashion. Di sanalah fondasi artistiknya dibentuk dan dari sana pula ia memulai langkah awal ke dunia mode profesional, termasuk bekerja di Prada sebagai visual merchandiser.

Pada 2008, ia meluncurkan label eponimnya, JW Anderson, yang dengan cepat mencuri perhatian industri mode berkat pendekatan eksperimentalnya terhadap gender dan siluet. Ia dikenal karena memadukan sensibilitas avant-garde dengan komersialisme cerdas, menjadikan koleksinya tak hanya menarik secara visual, tetapi juga menjual. Kolaborasi JW Anderson dengan Topshop pada 2012 dan kemudian dengan Uniqlo membuktikan bahwa ia mampu menjembatani mode elit dan pasar massal.

Kiprahnya kian mencuat saat ia dipercaya menjadi Creative Director Loewe pada 2013, sebuah rumah mode mewah asal Spanyol di bawah naungan LVMH. Di bawah arahannya, Loewe mengalami transformasi besar, baik secara estetika maupun komersial. Ia memperkenalkan siluet dan aksesori baru yang ikonik seperti Puzzle Bag, serta membawa pertumbuhan bisnis Loewe hingga menembus miliaran euro.

Dengan rekam jejak tersebut, tak heran jika Dior akhirnya menunjuk Anderson sebagai penerus Kim Jones dan Maria Grazia Chiuri. Ia menjadi satu-satunya direktur kreatif Dior, mengemban tanggung jawab merancang hingga 10 koleksi setiap tahun, dan tetap memegang kendali atas JW Anderson serta kolaborasi desain dengan Uniqlo. Langkah ini menandai era baru di mana satu tangan artistik mengarahkan seluruh estetika merek global sekelas Dior, sebuah kepercayaan yang tidak sembarangan.

Gaya desain Anderson dikenal sebagai percampuran antara seni dan kerajinan, struktur dan keluwesan, serta sentuhan surealis yang tidak kehilangan relevansinya. Ia juga kerap mengeksplorasi tema gender fluidity dan siluet yang tidak konvensional, namun selalu terasa otentik. Popularitasnya tak hanya di kalangan mode, tetapi juga selebritas dunia: dari Rihanna, Cate Blanchett, hingga Ariana Grande, semuanya pernah mengenakan karyanya yang khas.

Lebih dari sekadar desainer, Anderson adalah pemikir mode yang memahami bahwa industri ini tidak hanya soal pakaian, tetapi juga tentang narasi, identitas, dan masa depan. Debut perdananya sebagai direktur kreatif Dior dijadwalkan dalam koleksi Dior Men Summer 2026 yang akan ditampilkan di Paris pada 27 Juni mendatang.

Jonathan Anderson membawa energi muda dan kreativitas segar ke Dior. Inisiatif penggabungan lini pria, wanita, dan couture di bawah satu direktur kreatif ini menjadi babak baru sejarah rumah mode Prancis. Semua mata kini tertuju pada debutnya di akhir Juni, apakah ia bisa menyalakan kembali kilau Dior?

Dunia menanti dengan antusias, apakah ia akan menjadi Karl Lagerfeld berikutnya, atau bahkan lebih dari itu?

Pilihan Editor: Jisoo BLACKPINK Tampil Beda dengan Poni Saat Hadiri Acara Dior

VOGUE | LOFFICIEL SINGAPURA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement