Advertisement
Advertisement
Advertisement

Disebut Aksesori Hit 2025, Mengapa Boneka Labubu Begitu Populer?

foto-reporter

Reporter

google-image
Boneka Labubu yang pernah diendorse Lisa BLACKPINK. Foto: Instagram.

Boneka Labubu yang pernah diendorse Lisa BLACKPINK. Foto: Instagram.

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Boneka Labubu masih menjadi incaran banyak orang. Bahkan, boneka berbulu itu disebut salah satu aksesori hit di tahun 2025 karena sering kehabisan stok, yang membuat orang-orang saling berlomba menemukan persediaan lokal.

Menyadur dari laman Real Simple, 12 Juni 2025, ada lebih dari dua juta penelusuran untuk "boneka Labubu" dan "gantungan kunci Labubu" dalam 30 hari terakhir, dan platform penjualan kembali mode Poshmark mengabarkan bahwa daftar dan penelusuran boneka labubu meningkat masing-masing 80% dan 120% dari April hingga Mei. Intinya, sejumlah orang masih tergila-gila pada boneka kecil ini.

Mengenal Labubu

Labubu adalah mainan yang dibuat oleh seniman Kasing Lung sebagai bagian dari lini "The Monsters" dari perusahaan mainan Cina, Pop Mart. Boneka labubu dikenal karena ekspresi nakal, gigi kecil yang tajam, dan pesona yang unik, menurut Kate Franco, VP Keterlibatan Pelanggan di Poshmark.

Kate menambahkan, "Awalnya, boneka ini merupakan bagian dari seri buku bergambar yang terinspirasi fantasi dan mendapatkan popularitas global melalui kolaborasi dengan Pop Mart."

Boneka Labubu seperti gabungan mainan unik, Beanie Babies, dan boneka pendukung emosional—tetapi menjadikannya item mode kelas atas. 

Mengapa Labubu Begitu Populer?

Lantas, apa yang membuat boneka Labubu begitu hit hingga saat ini? Sebagian besar karena versi yang beragam, juga boneka ini memiliki semacam gaya kitsch maksimalis yang terasa seperti kelegaan besar setelah berbulan-bulan kemewahan yang tenang.

"Saya pikir popularitas labubu terkait dengan tren yang lebih luas, yaitu perpaduan antara kenyamanan dan kemah," kata Nina Vargas, penata gaya selebriti dan ahli strategi bisnis. "Kami telah melihat peningkatan besar dalam mode yang bernuansa nostalgia dan berkarakter, dari Hello Kitty hingga persilangan Sanrio dan pengaruh Y2K." Franco menambahkan bahwa boneka Labubu juga mengikuti jejak popularitas Sonny Angels.

Artis dan kreator TikTok yang memperlakukan boneka Labubu sebagai maskot mewah juga turut berperan melambungkan popularitas aksesori mewah ini. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah Lisa dari grup K-Pop Blackpink, yang menempelkan boneka tersebut ke tas Louis Vuitton miliknya pada September 2024, jauh sebelum boneka tersebut populer. Hal ini berubah menjadi momen ikonik yang memicu gelombang besar para fashionista yang terpengaruh, dan pada akhirnya mengubah boneka tersebut menjadi mode yang wajib dimiliki, termasuk selebriti seperti Kim Kardashian.

Dan elemen lain yang membuat Labubu begitu populer adalah eksklusivitasnya. Karena sangat sulit didapatkan, beberapa orang jadi semakin menginginkannya. Boneka ini tersedia dalam kotak-kotak tersembunyi, sehingga perburuan akan menjadi lebih sulit jika kamu menginginkan warna atau monster tertentu. Dan momen unboxing Labubu merupakan faktor yang menyenangkan yang menambah sensasi koleksi tersebut. Bahkan, unboxing Labubu menjadi kategori video populer tersendiri di TikTok.

Beli Boneka Labubu di Mana?

Untuk tempat menemukan boneka Labubu, kamu bisa mengunjungi situs web Pop Mart (mereka merilisnya pertama kali secara daring setiap Kamis pukul 9 malam dan di toko-toko pada hari Jumat pukul 10 pagi), toko fisik PopMart, dan mesin penjual Pop Mart. Ada juga di pengecer barang bekas secara online seperti eBay dan Poshmark.

Meskipun demikian, berhati-hatilah terhadap Lafufus (Labubus palsu), yang saat ini sedang marak di pasaran. Cirinya adalah harganya terlalu rendah dari yang asli. Harga Labubu orisinal dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah untuk desain yang lebih langka. (SRP)

Pilihan Editor: Anak Laki-Laki Tentu Boleh Main Boneka, Ini 4 Manfaat Baiknya

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement