CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu percaya pada jatuh cinta pada pandangan pertama? Menurut jajak pendapat tahun 2017 dari situs kencan Elite Singles (melalui Harper's Bazaar), 61 persen perempuan dan 72 persen pria menganggap cinta pada pandangan pertama itu nyata — itu banyak sekali orangnya.
Tentu saja, sulit untuk membandingkan cara kamu mencintai seseorang setelah kamu menghabiskan waktu bersama untuk menciptakan kenangan dan saling mendukung dalam suka dan duka, tetapi pasti ada sesuatu yang bisa dikatakan tentang langsung menjalin hubungan dengan seseorang saat kamu bertemu. Dan sejauh menyangkut sains, ada alasan mengapa kamu mungkin merasa seperti itu.
Kali berikutnya kamu merasa jatuh cinta saat kencan pertama dimulai — atau jika Anda dan pasangan tahu bahwa kamu dan pasangan akan saling mencintai sejak pertama kali bertemu — teori-teori ini bisa menjelaskan alasannya.
1. Ada reaksi kimia nyata di otak yang membuat kamu merasakan cinta
Merasakan kupu-kupu itu dengan segera? Ada alasannya. Seperti yang dikatakan oleh ahli saraf Dr. Trisha Stratford kepada The Huffington Post, ketika kamu merasa seperti sedang jatuh cinta, reaksi kimia sebenarnya sedang terjadi di otak kamu, melepaskan semua perasaan hangat dan nyaman itu.
Otak menciptakan dopamin dan serotonin, dan Stratford mengatakan bahwa "itu tampak seperti otak seseorang yang sedang mabuk heroin." Karena zat kimia tersebut, Anda mungkin langsung merasa terikat dengan seseorang, dan selama otak kamu dapat merasakan keterikatan itu terbalas, maka itu akan terjadi.
Artikel Terkait:
Kapan saat yang Tepat Menyebut Mantan Pacar Sebagai Sosok Narsistik?
"Saat kamu menatap mata orang lain, osilator adaptif — yang merupakan bagian dari pusaran prefrontal, yang merupakan kompleks frontal orbital — saling mengunci antara kamu dan pasangan dan membentuk lingkaran ini," kata Stratford. "Semakin besar perasaan di sini, semakin kuat pula perasaan cinta. Dari sana, osilator adaptif ini menarik kamu bersama dan mengarahkan kedua mulut bersama-sama dan Anda berciuman. Jadi, ada zat kimia dalam segala hal."
2. Cinta pada pandangan pertama sebenarnya bisa menjadi "ilusi positif" yang kamu dan pasangan ciptakan
Kita semua tahu bahwa ingatan kita pasti dapat terpengaruh seiring berjalannya waktu, tetapi tampaknya, kamu juga dapat mengingat pertemuan dengan pasangan lama dengan cara yang sedikit berbeda jika kamu ingin percaya bahwa kamu tetap mencintainya seperti sebelumnya sejak hari pertama.
Menurut Psychology Today, sebuah studi tahun 2017 oleh para peneliti di Universitas Groningen mengungkapkan bahwa cinta pada pandangan pertama sebenarnya mungkin merupakan "ilusi positif" — yang berarti bahwa kamu dan pasangan mungkin berpikir bahwa kamu langsung jatuh cinta karena perasaan kamu terhadap satu sama lain beberapa bulan atau tahun kemudian.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa kebanyakan orang yang mengalami cinta pada pandangan pertama berakhir dalam hubungan jangka panjang dengan orang tersebut, yang membuat para peneliti percaya bahwa cinta pada pandangan pertama adalah bias ingatan dan bukan jenis cinta yang unik, seperti yang mungkin dipikirkan banyak orang.
3. Membicarakan pertemuan pertama kamu dengan pasangan dan apa yang kamu berdua rasakan saat itu sebenarnya dapat membuat kamu merasa lebih terhubung dan saling mencintai
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, para ilmuwan menemukan bahwa orang dapat memutuskan dengan segera apakah mereka merasa tertarik pada seseorang , dan fenomena cinta pada pandangan pertama tidak dapat terjadi tanpa ketertarikan awal tersebut. Dalam hitungan detik (atau bahkan kurang), otak kamu tahu apakah ia tertarik pada siapa yang sedang dilihatnya, dan hal ini sering kali dapat mengarah pada hubungan yang langgeng.
Apa yang kamu anggap sebagai cinta pada pandangan pertama mungkin sebenarnya adalah ketertarikan pada pandangan pertama, tetapi jangan merasa bersalah — itu juga penting. Ketertarikan sesaat itu mungkin membantu kamu menyadari bahwa kamu ingin mengenal seseorang lebih baik, dan siapa tahu? Bisa jadi orang itu adalah orang yang akan menghabiskan sisa hidup bersamamu.
4. Cinta pada pandangan pertama belum tentu berarti hubungan kamu akan bertahan lama
Kesan pertama memang penting, tetapi kesan pertama yang baik tidak menjamin hubungan kamu akan berjalan sesuai rencana. Psikolog klinis Dr. Salida Afridi mengatakan kepada The National bahwa yang membuat ikatan antara dua orang bertahan lama membutuhkan hubungan yang jauh lebih dalam.
"Ini tentang berinvestasi dalam pertumbuhan emosional dan spiritual orang lain," kata Dr. Afridi. "Ada masalah yang lebih dalam daripada sekadar kecantikan dan ketertarikan. Jadi, meskipun mungkin saja jatuh cinta pada seseorang pada awalnya di tingkat yang dangkal, kamu harus berusaha menjaga hubungan tetap hidup."
Dengan kata lain? Jangan khawatir jika kamu tidak merasakan cinta pada pandangan pertama dengan orang yang kamu kencani. Yang terpenting adalah semua yang terjadi dalam hubungan kamu setelah pertemuan pertama itu — dan membangun pengalaman dan kenangan bersama mereka yang dapat bertahan seumur hidup.
Pilihan Editor: Jatuh Cinta Ternyata Bisa Mengubah Cara Kerja Otak, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
BUSINESS INSIDER
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika