Profil Ayu Utami yang Berikan Hadiah Sastra untuk Penulis Pemula

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ayu Utami/Foto: Instagram/@bilangan.fu

Ayu Utami/Foto: Instagram/@bilangan.fu

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi pencinta dunia sastra, pasti telah mengenal sosok Ayu Utami penulis buku fenomenal Saman (1998) yang kontroversial pada masanya. Novelnya yang ia tulis selalu menjadi diskusi di masyarakat, namun karyanya mendapat pujian dari para kritikus dan mampu. meraih berbagai penghargaan sastra.  Ayu juga turut memberi apreasi untuk para penulis pemula melalui hadiah sastra. 

Dilansir dari laman Kemendikbud, pemenang penghargaan Prince Claus Award 2000 ini aktif menulis buku sejak 1998, Saman merupakan novel pertamanya. Namun, sebelumnya Ayu telah menulis beberapa cerpen yang terbit di majalah Humor sekitar 1989 hingga 1990.

Profil Ayu Utami

Ayu Utami merupakan penulis kelahiran Bogor, 21 November 1968. Nama lengkapnya Justina Ayu Utami. Ia anak terakhir dari lima bersaudara dari pasangan Johanes Hadi Sutaryo dan ibunya bernama Bernadeta Suhartinah.

Riwayat pendidikan Ayu Utami tercatat mulai dari sekolah dasar di SD Regina Pacis, kota Bogor (1981). Kemudian pada tingkat menengah Ayu pindah ke Jakarta dan bersekolah di SMP Tarakanita 1 Jakarta (1984) hingga ia lulus SMA Tarakanita 1 Jakarta (1987). Karena ia menyukai sastra, Ayu memutuskan untuk memilih Jurusan Sastra Rusia, di Universitas Indonesia (UI) hingga ia lulus pada 1994. 

Di sela-sela kuliahnya dulu, sosok penulis novel Larung ini pernah mengikuti kontes modelling majalah Femina 1990. Ia berhasil masuk jajaran 10 besar. Namun, Ayu tidak terlalu tertarik dengan dunia modelling sehingga tak meneruskan karir di bidang ini. Selain sebagai model, pekerjaan menjadi sekretaris pernah dicobanya di sebuah perusahaan pemasok senjata dan mencoba di Hotel Arya Duta sebagai guest public relations. 

Dilansir dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Ayu pertama kali terjun ke dalam dunia jurnalistik pada tahun 1991. Ia bekerja di beberapa media sebagai wartawan seperti di Majalah Matra, Forum Keadilan, dan D&R. Dari kesempatan menjadi wartawan itulah Ayu merasa mempunyai keterampilan menulis

Ia menjadi aktif menulis lewat tulisan mingguan di kolom “Sketsa”, harian Berita Buana. Kecintaannya kepada dunia pers membuat ia menjadi salah seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) hingga bersama membangun Komunitas Utan Kayu. Komunitas Utan Kayu merupakan sebuah kelompok yang berfokus pada kegiatan seni, pemikiran, dan kebebasan informasi, sebagai kurator. Ia juga sekaligus menjadi anggota redaktur Jurnal Kalam dan peneliti di Institut Studi Arus Informasi.

Berbekal dari berbagai pengalamannya sebagai jurnalis, Ayu mantap menerbitkan buku pertamanya berjudul Saman 1998. Novel tersebut berhasil meraih banyak penghargaan. Setelah itu dibuatlah sekuel dari Saman yaitu Larung tiga tahun setelahnya. Hingga terbitlah novel-novel selanjutnya, seperti Bilangan Fu (2008), Manjali dan Cakrabirawa (2010), Si Parasit Lajang (2003), Cerita Cinta Enrico (2012), dan Soegija: 100% Indonesia (2012). 

Ia pun telah meraih berbagai penghargaan antara lain Pemenang Sayembara Penulisan Roman Terbaik Dewan Kesenian Jakarta tahun 1998 untuk novelnya Saman, Prince Claus Award dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di Den Haag pada 2000, hingga Penghargaan Khatulistiwa Literary Award tahun 2008 untuk novelnya Bilangan Fu. 

Ayu juga merupakan salah seorang yang mengajukan amicus curiae saat sidang sengketa Pilpres 2024 lalu. Amicus Curiae yang saat itu digagas budayawan, sastrawan dan pekerja seni lainnya seperti Butet Kertaredjasa dan Goenawan Mohamad untuk menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berekspresi di Indonesia. Ayu turut hadir dalam penyerahan berkas di Gedung MK, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 April 2024.

Hadiah Sastra Ayu Utami

Pemenang Hadiah Sastra Ayu Utami untuk Pemula “Rasa” #3 Tahun 2024 telah diumumkan Minggu 23 Juni 2024 di PDS HB Jassin. Berikut nama dan karya para pemenang: 

1. Grace Tioso dengan novel Perkumpulan Anak Luar Nikah 

2. Afrie Meidam dengan novel Orang-orang Lembah 

3.  Rumadi dengan novel Luka Tak Tersembuhkan

Pilihan Editor: Ayu Utami Gemas dengan Tulisan Bahasa Indonesia Anak Jaman Now

SAVINA RIZKY HAMIDA | ADINDA JASMINE PRASETYO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."