5 Cara Mengatasi Pertengkaran dalam Hubungan Asmara, Terapkan Aturan 24 Jam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengatasi pertengkaran dalam hubungan asmara bisa menjadi sebuah tantangan. Sama seperti setiap orang yang mempunyai cara unik untuk mengungkapkan cinta, mereka juga mempunyai pendekatan berbeda dalam menangani pertengkaran. Untuk mengatasi hal ini, berikut ada lima metode yang didukung sains untuk membantu mengelola pertengkaran secara efektif dalam hubungan asmara. Strategi-strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, empati, dan komunikasi konstruktif, membina hubungan yang lebih kuat antar mitra.

1. Menerapkan aturan 24 jam

Aturan 24 jam adalah strategi efektif di mana pasangan dengan sengaja menunda pembahasan isu-isu yang sangat kontroversial sampai mereka sudah tenang secara emosional. Aturan ini memberi mereka cukup waktu untuk merefleksikan dan memproses perasaan mereka sebelum terlibat dalam diskusi. Mengikuti aturan ini dapat mencegah konflik meningkat dan menjadi lebih intens.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa meluangkan waktu ini dapat menghasilkan percakapan yang lebih produktif, bermakna, dan bermanfaat dengan hasil yang lebih baik. Hal ini memungkinkan pasangan untuk mendekati masalah dengan pola pikir dan pemahaman yang lebih jelas, sehingga mengurangi intensitas emosional. Pada akhirnya, pendekatan ini berkontribusi untuk mencapai hubungan yang lebih sehat dan bahagia.

2. Menciptakan kata yang aman

Menciptakan pesan atau sinyal aman yang dipersonalisasi dengan pasangan bisa bermanfaat dalam mengelola pertengkaran secara efektif. Ini menawarkan metode komunikasi yang jelas dan penuh hormat ketika salah satu pasangan merasa kewalahan atau perlu istirahat dari diskusi.

Hal ini memungkinkan kedua individu untuk mundur, mengambil waktu sejenak untuk bernapas, dan kemudian meninjau kembali percakapan dengan perspektif yang lebih tenang dan jelas. Menerapkan pendekatan ini dapat memperkuat rasa saling menghormati dan memahami dalam hubungan dengan mengakui serta memvalidasi kebutuhan emosional masing-masing selama masa-masa sulit.

3. Terlibat dalam sentuhan fisik

Penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan komunikasi non-verbal sederhana, seperti sentuhan fisik selama pertengkaran, dapat sangat menumbuhkan perasaan aman, nyaman, dan terhubung.

Sentuhan atau pelukan lembut mendorong pelepasan oksitosin, yang lebih dikenal sebagai "hormon pengikat". Hormon khusus ini berperan penting dalam mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kedekatan emosional, bahkan di tengah perselisihan dan pertengkaran.

Ini menandakan kepastian dan langsung mengurangi ketegangan. Tindakan kedekatan ini mengomunikasikan empati dan pengertian, mengingatkan kedua individu bahwa mereka dihargai dan diperhatikan, terlepas dari konflik yang ada.

4. Menggunakan alat bantu visual dan menulis surat

Memakai alat bantu visual sederhana dan menulis surat adalah metode yang tidak biasa namun efektif untuk meningkatkan pemahaman dan kejelasan selama konflik dan percakapan sulit, terutama dengan topik dan isu yang kompleks.

Penelitian menunjukkan bahwa merepresentasikan pemikiran dan perspektif secara visual dengan bantuan bagan, diagram, dan alat visual lainnya dapat menjelaskan situasi dan mengatur pemikiran dengan lebih baik, sehingga memudahkan Anda dan pasangan untuk memahami poin-poin utama dengan jelas.

Demikian pula, menulis surat dapat memberikan cara yang terstruktur dan bijaksana dalam mengungkapkan perasaan dan emosi selama konflik. Menuangkan pemikiran ke dalam tulisan memungkinkan seseorang dengan hati-hati menyusun dan mengekspresikan perspektif mereka secara efektif tanpa interupsi dan gangguan.

Teknik-teknik ini menawarkan pendekatan komunikasi yang unik, mendorong pemahaman yang lebih dalam dan memfasilitasi komunikasi yang konstruktif bahkan dalam situasi yang menantang.

5. Menggunakan pernyataan “saya”.

Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan pernyataan “saya” dibandingkan pernyataan “Anda” selama konflik dapat secara efektif mendorong gaya komunikasi yang lebih positif, tenang, dan diplomatis, yang penting untuk menangani pertengkaran dengan baik.

Menyusun pernyataan dalam konteks perasaan dan pengalaman pribadi daripada menggunakan “Anda” dan menyalahkan pasangan dapat menghasilkan pemahaman dan empati yang lebih besar. Langkah ini membantu mencegah orang lain merasa diserang dan defensif. Misalnya, mengatakan “Aku merasa frustasi kalau ini terjadi” alih-alih “Kamu selalu membuatku marah” mengalihkan fokus dari menyalahkan pasangan menjadi mengungkapkan perasaan sendiri.

Pendekatan ini menumbuhkan lingkungan penyelesaian masalah kolaboratif di mana kedua pasangan merasa didengarkan dan dihormati, yang pada akhirnya memperkuat ikatan di antara mereka.

Semoga tips-tips mengatasi pertengkaran dalam hubungan asmara di atas bisa membantu.

Pilihan Editor: Hindari Melakukan 5 Hal Ini saat Bertengkar dengan Pasangan

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."