Festival Perahu Naga Hongkong akan Digelar 10 Juni 2024, Ada 2 Tradisi yang Sayang untuk Dilewatkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Dragon Boat Festival di Hong Kong. hkcdba.org

Dragon Boat Festival di Hong Kong. hkcdba.org

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Festival Perahu Naga di Hong Kong bakal diadakan pada Senin, 10 Juni 2024. Festival ini dalam rangka menghormati kematian Qu Yuan, seorang penyair asal Cina yang dikenal dengan sifat patriotiknya.

Dalam festival tahunan yang selalu ditunggu-tunggu itu terdapat dua tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Tradisi pertama adalah perlombaan balap perahu naga, yang kedua adalah menyantap jajanan tradisional bernama zongzi. Secara ringkas, kedua tradisi ini dianggap sebagai simbol dari penghormatan kepada leluhur dan dinilai sebagai cara ampuh untuk menolak bala. Yuk, kita telusuri

Perlombaan Perahu Naga

Meskipun perlombaan perahu naga telah ada selama lebih dari 1000 tahun, perlombaan modern yang diadakan saat ini dimulai di Hong Kong hampir 50 tahun yang lalu. Pada 1976 sembilan tim lokal melawan tim Jepang. Hal ini meletakkan dasar bagi festival ini, yang kini dirayakan secara luas di seluruh Asia Tenggara serta Inggris, Australia, dan banyak lagi.

Perlombaan perahu naga dibedakan ke dalam dua kategori berdasarkan ukuran perahu dan jumlah pendayung di atasnya. Perlombaan perahu standar (500 meter) menampung 20 orang pendayung dan perlombaan perahu kecil (200 meter) dengan jumlah pendayung dibatasi 12 orang.

Bicara soal model perahu, tentu saja identik dengan berkumpulnya beragam jenis perahu berbentuk naga di perairan Hong Kong. Perahu-perahu naga tersebut dipersiapkan di hari festival untuk mengikuti perlombaan balap perahu.

Perbedaan paling mencolok dari perahu naga modern adalah bahannya yang terbuat dari fiberglass, berbeda dengan perahu naga tradisional yang masih dibuat dari kayu. Selain ramah lingkungan, inovasi terbaru ini mampu meningkatkan kedinamisan perahu karena bobotnya yang tidak seberat perahu tradisional yang bisa menyerap air. 

Dragon Boat Festival di Hong Kong. hkcdba.org

Tahun ini, kejuaraan Perahu Naga Internasional yang diadakan di Pantai Utama Stanley akan menampilkan lebih dari 150 tim dengan lebih dari 5.500 pendayung dari Hong Kong dan mancanegara.

Seperti dikutip dari laman Time Out, untuk menyemangati warga Hong Kong dalam acara tersebut, Truk Parade #PaddleTogether akan ditempatkan di sepanjang Jalan Haiphong di Tsim Sha Tsui selama tujuh akhir pekan berturut-turut yang sudah dimulai dan akan berlangsung hingga 16 Juni nanti. 

Di dalam truk tersebut, pengunjung dapat berperan sebagai penabuh genderang perahu dan menerima hadiah kecil sebagai imbalan jika memenangkan permainan kecil yang ada.

Beberapa lokasi yang terdaftar memulai perlombaan dalam festival di waktu yang bersamaan, yaitu pukul delapan pagi. Lokasi-lokasi tersebut adalah Aberdeen Promenade/Shelter Topan Aberdeen Barat, Pantai Utama Stanley, Tepi Laut Kota Sai Kung, Shelter Topan Cheung Chau, Tepi Laut Tai O, Sungai Shing Mun, dan Kawasan pejalan kaki di Tai Po Waterfront Park di New Territories. 

Tradisi Menikmati Zongzi 

Belum lengkap rasanya kalau tidak menyantap hidangan tradisional zongzi pada saat perayaan Festival Perahu Naga. Zongzi sendiri merupakan nama lain dari pangsit ketan. Dulu, hidangan ini lazimnya dibuat sendiri di rumah dan disajikan sebagai hadiah untuk orang-orang terdekat. Namun, saat ini kebanyakan orang lebih memilih membeli yang sudah jadi di restoran dan pasar. 

Ada dua versi zongzi yang bisa dinikmati pada festival perahu naga yaitu zongzi manis dan gurih. Di Hong Kong orang-orang lebih umum menyantap zongzi jenis Kanton, yang biasanya terbuat dari perut babi yang empuk, bebek panggang, telur asin, serta jamur. Zongzi yang manis biasanya berisi pasta kacang merah atau ubi. Setelah dikukus atau direbus, zongzi biasa disajikan dengan kecap serta gula putih.

Selain pangsit nasi, warga Hongkong juga menyukai bola wijen goreng yang disebut jian dui. Kue kering ini terbuat dari tepung beras yang digoreng dan dilumuri biji wijen, kalau di Indonesia mungkin mirip seperti kue tradisional onde-onde. Sensasi renyah dengan rasa gurih di luar dan semburat manis di dalam dinikmati sembari menonton balap perahu naga bisa menjadi pengalaman kuliner yang menyenangkan.

Pilihan Editor: Resep Mango Sago Khas Hong Kong, Manis dan Segar untuk Buka Puasa

HANIN MARWAH | LIFETSYLE ASIA | PUBLIC HOLIDAYS CN | TIMEOUT

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."