Amankah Olahraga saat Pakai IUD? Ini Kata Dokter Obgyn

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock

Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada beberapa tips olahraga saat Anda memakai alat kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau KB spiral. Menurut Laura Pineiro, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Northwestern Medicine, sangat aman berolahraga saat Anda pakai KB Spiral. Sebab alat kontrasepsi tersebut dipasang di rongga intrauterin Anda, yang digambarkannya sebagai ruang segitiga kecil di dalam otot rahim Anda.

“Setelah berada di sana, kecil kemungkinan KB spiral untuk berpindah ke tempat lain,” kata dokter Pineiro dikutip dari laman Pop Sugar, Jumat, 31 Mei 2024.

Sebagai pengingat, IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dipasang di dalam rahim Anda, dengan tali yang menjulur keluar melalui leher rahim dan masuk ke dalam vagina Anda (hanya sedikit). Saat IUD Anda dilepas, dokter Anda menggunakan tali ini untuk menarik IUD, menarik kembali lengan IUD dan membiarkannya keluar dari leher rahim. Hal ini tidak akan terjadi saat Anda berolahraga.

IUD mungkin saja melubangi, atau menusuk, rahim Anda, meskipun tidak ada data yang menunjukkan bahwa olahraga merupakan faktor risikonya. Dan meskipun perforasi tampak menakutkan, ketahuilah bahwa ini juga merupakan kejadian yang "sangat langka", menurut sebuah penelitian pada tahun 2022.

Para peneliti mengamati sekelompok lebih dari 327.000 orang yang menggunakan IUD dan menemukan bahwa hanya 0,6 persen yang mengalami perforasi dalam waktu lima tahun setelah pemasangan IUD (jadi hampir 2.000 orang). Orang yang memasang IUD antara empat hari hingga enam minggu setelah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi. Gejala perforasi IUD termasuk nyeri panggul yang hebat setelah pemasangan, nyeri atau pendarahan hebat setelah pemasangan yang berlangsung lebih dari beberapa minggu, dan perubahan aliran menstruasi yang tiba-tiba.

Olah raga juga tidak dianggap sebagai faktor risiko terjadinya ekspulsi IUD, yaitu ketika IUD “jatuh” atau keluar dari rongga intrauterin.

Jadi, sekuat apa pun Anda melompat, memutar, atau berlari, olahraga bukanlah faktor risiko pelepasan atau perforasi IUD.

“Dengan KB spiral terpasang, Anda bisa berlari, mengangkat beban, dan berenang,” kata dokter Pineiro "Anda bisa melakukan olahraga apa pun dan itu harusnya aman," ucapnya.

Satu-satunya masalah yang mungkin Anda alami saat berolahraga adalah jika Anda mengalami efek samping IUD secara umum seperti kram, pendarahan, atau bercak.

Perlu diingat, eek samping seperti kram dan bercak tidak disebabkan oleh olahraga, namun mengalaminya dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berolahraga. Dokter Pineiro merekomendasikan penggunaan ibuprofen atau Motrin jika Anda mengalami kram yang tidak nyaman. Jika rasa sakit terus berlanjut, temui penyedia layanan kesehatan Anda untuk mendiskusikan solusi alternatif.

Kapan Anda Boleh Berolahraga Setelah Pemasangan IUD?

Setelah pemasangan IUD, sebaiknya menunggu 24 hingga 48 jam sebelum berolahraga lagi, kata dokter Pineiro. Hal ini memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan diri dengan IUD, mengatasi rasa kram dan nyeri yang mungkin terjadi pada hari pemasangan. Mengingat efek samping khas dari implantasi IUD, Anda mungkin merasa tidak ingin berolahraga.

Secara umum, jika Anda khawatir KB spiral akan memengaruhi olahraga Anda atau sebaliknya, Anda dapat bernapas lega. Bentuk kontrasepsi yang nyaman dan efektif ini cocok dengan rutinitas kebugaran Anda.

Pilihan Editor: Sebab Lepas IUD Bisa Terjadi Pendarahan

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."